09 - Officially become family ✔

168K 4.9K 213
                                    

Jangan lupa vote & comment


Satu minggu kemudian..
Hari ini adalah hari yang berbahagia bagi pasangan yang sudah tak muda lagi, yaitu Jonan dan Lidia tapi tidak bagi Alfath dan Cya.

Semenjak kejadian dimana Cya terkurung itu membuat Cya selalu was-was akan kehadiran Alfath. Bahkan jika Lidia menyuruh Cya menemui Alfath, Cya tidak akan mau dan menolak dengan berbagai alasan.

Cya tidak habis pikir, bagaimana lelaki itu bisa melakukan hal gila dan konyol seperti itu?
Jikalau memang Alfath membenci Cya, tidak seharusnya dengan cara seperti itu.

Untung saja kemarin ada seorang kakek tua yang lewat, dia berniat mencari kayu bakar di daerah sana sehingga Cya bisa keluar dengan selamat.

Jika tidak? Ah Cya tidak bisa membayangkan bagaimana nasibnya disana.

Semenjak itu juga, Alfath tidak pernah menemui Cya dikarnakan tugas kantor yang sangat menumpuk.

Alfath sangatlah enggan untuk datang ke acara pernikahan ini jika bukan karna paksaan Nina.

Jonan dan Lidia saat ini tengah sibuk berjabat salam dengan tamu undangan mereka. Sedangkan Cya, duduk dipojokkan sembari menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Dia sebenarnya masih belum bisa menerima keadaan ini ditambah dirinya juga sedang mengantuk sekarang.

Alfath datang kemari tentu tak sendirian, ia mengajak sahabatnya Brandon untuk menemaninya. Alfath yang malas, meminta agar Brandon menemani para tamu sedangkan Alfath masuk kedalam mansion.

Brandon penasaran dengan adik baru Alfath. Seperti apakah rupanya?  Brandon menangkap satu gadis yang tengah menutup wajahnya sembari menaruh kepalanya diatas meja, karna penasaran Brandon mendekati gadis itu.

"Hallo."

Cya yang terkejut, mendongak seraya tangannya mengelus dadanya. Brandon menggaruk tengkuknya, memang salahnya sih mengejutkan anak orang.

Tapi dilihat-lihat, gadis ini terlihat sangat cantik.

"Apakah kau yang akan menjadi adik tiri Alfath?" Tanya duduk dibangku kosong depan Cya.

Cya menganggukkan kepalanya. Siapa pria ini? Apakah Cya mengenalinya? Apakah pria ini akan berbuat jahat kepadanya?

Seolah mengetahui pikiran Cya, Brandon terkekeh geli. "Tenanglah. Aku tidak akan menyakitimu. Kenalkan aku Brandon Aberlo, sahabat dari Alfath kakakmu." Ucapnya sembari mengulurkan tangan.

Cya membalas uluran tangan tersebut,  "Aku Lucyatha Haurtsany."

Brandon memanggut-manggutkan kepalanya,  "Mengapa kau disini? Bukankah ini acara membahagiakan bagi ibumu?"

"Aku mengantuk."

"Oh begitu rupanya. Sepertinya cukup sampai disini perkenalan kita karna aku harus menemui Alfath." Ujar Brandon dan dibalas anggukan lagi oleh Cya.

Cya menatap punggung Brandon yang semakin tak terlihat dan dia menghela nafas. Salah juga jika dia tidak ikut memeriahkan pesta ini.

Cya berdiri, mengambil nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan. Ia harus tampak bahagia hari ini demi ibunya.

🌸🌸🌸

Cya sedari tadi hanya diam sembari langkahnya mengikuti kemana arah Jonan dan Lidia berjalan.

Cya bingung mau melakukan apa sedangkan semua temannya sudah pulang karna acara sudah selesai, ralat... teman yang ia kenal dengan nama dan wajah saja.

Brandon pamit kepada Jonan dan Lidia untuk pulang, tak lupa ia mengucapkan selamat tinggal pada Cya.

Sedangkan Alfath sudah mau beranjak dari tempat pergi dari sana.

"Alfath.." panggil Jonan

Alfath diam, dia menunggu apa yang akan dikatakan selanjutnya oleh Jonan.

"Mulai sekarang kita resmi menjadi keluarga. Untukmu, mulai sekarang panggilah Lidia dengan sebutan mama, sedangkan untukmu Cya, panggilah aku dengan sebutan papa karna kita sekarang sudah resmi menjadi keluarga." Ucap Jonan serius.

Alfath memutar matanya jengah, memanggil Lidia dengan sebutan mama? In your dream.

Cya menanggapi ucapan Jonan dengan seutas senyum tipis. Dia akan mencoba menerima Jonan sebagai ayah barunya dengan sepenuh hati.

"Baiklah. Karna Cya sekarang sudah menjadi bagian dari kita. Maka, papa dan mama akan tinggal satu kamar. Sedangkan kamar Cya akan berada tepat disebelah kamar Alfath."

"Dan satu lagi, Alfath tolong antarkan Cya pada kamar barunya. Papa dan mama akan masuk kedalam kamar." Tambahnya sambil melihat Lidia yang bergelayut manja di lengannya.

Alfath melongos pergi begitu saja dan diikuti oleh Cya dari belakang.

Alfath menunjuk sebuah kamar dengan pintu berwarna coklat. Ini kamarmu ucapnya melalui lirikan mata.

Cya mengangguk, dia masih rada takut mengingat kejadian kemarin. Maka dengan itu, Cya agak sedikit menjaga jarak dengan Alfath.

Alfath menyadari kalau Cya menjaga jarak dengannya dan Alfath tak memperdulikan hal itu.

Setelahnya Alfath masuk kedalam kamar, membersihkan diri lalu mengambil kunci mobil. Sudah lama ia tidak ke club.

Jonan yang menyadari putranya ingin pergi, segera memanggil Alfath "Alfath!! Mau kemana kau?"

Alfath hanya menoleh tanpa berbicara sepatah kata apapun.
Pikirannya saat ini sangat kalut, dia butuh menjernihkan diri dengan cara bermain bersama para wanita disana.

Lidia menepuk bahu Jonan  "Aku tahu, putramu tidak menyetujui pernikahan ini. Aku kira dia bisa menerimaku tapi nyatanya tidak." Lirih Lidia sedih.

Jonan menggenggam tangan Lidia dan mengecup sekilas bibir istrinya, "Sudahlah. Lamban laun dia akan mengerti dan dapat menerimamu dengan sepenuh hati." Ucap Jonan menyakinkan.

"Baiklah, aku harap begitu. Dan bagaimana kabar mantan istrimu?"

"Dia baik-baik saja, lagian dia juga tidak keberatan dengan pernikahan kita. Dia adalah wanita yang baik."

Lidia menunduk sedih, "Maafin aku, Jo."

Jonan mengangkat dagu Lidia, mencium kedua kelopak mata istrinya "Sstt ini bukan salahmu dan itu semua adalah masa lalu."

"Tap.."
"Sudahlah. Dari pada membahas ini terus, lebih baik kita melakukan hal yang semestinya pada pasangan yang baru menikah." Godanya

Lidia mencubit perut Jonan, "Kau ini." Balasnya sembari tersipu malu.

💙instagram : @alsagstn

Step Brother [#1 FHS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang