⚠Jangan lupa vote & comment⚠
Cya menuliskan sesuatu dikertasnya, ia menghela nafas gusar, ia yakin bahwa ia bisa. Otaknya berpikir keras untuk menemukan jawaban dari soal-soal ini.
Entahlah, meskipun telah belajar semalaman namun entah kenapa apapun yang telah ia pelajari seolah lenyap begitu saja dari pikirannya.
Keringat menetes dari dahinya membuat kertas ujian Cya terkena basah sedikit. Cya tak memperdulikan hal itu, ia masih terus memutar otaknya untuk menemukan jawaban ini.
Cya tidak ingin nilainya turun. Dia harus bangkit demi keluarganya terutama ibu dan mendiang ayahnya.
Cya menggerakkan pulpen kesana kemari, keningnya pun sering kali mengerut saat membaca soal-soal yang menyusahkan ini.
Oh ayolah Cya! Kau harus bisa!! Ayo gunakan otakmu!! Ayo berpikir, itulah yang selalu ia ucapkan hari ini.
Cya meringis saat bel berbunyi, semua murid sudah mengumpulkan soal ujian mereka sedangkan Cya sampai saat ini belum bisa menyelesaikan ujiannya.
Cya menggeram kesal, mengapa sekarang otaknya sulit untuk diajak berpikir?
Kini hanya dia seoranglah yang tersisa dikelas karna memang siswa-siswi lainnya sudah meninggalkan kelas dikarenakan telah menyelesaikan ujian mereka.
Pak Zayn yang melihat Cya mengernyitkan dahi bingung. Akhir-akhir ini Cya bukanlah gadis seperti yang ia kenal.
Cya lebih sulit berpikir, berkomunikasi bahkan sering melamun.
Dulu setiap ujian Cya lah yang pertama kali menyelesaikan ujian. Tapi sekarang?Pak Zayn yakin pasti ada yang disembunyikan oleh siswi kesayangan nya itu. Pak Zayn mendekat sambil menepuk meja Cya pelan.
"Kenapa kau belum menyelesaikan nya Cya? Apakah ujian kali ini terasa sulit?."
Cya tergagap, ia terkejut setengah mati mendapati pak Zayn telah berada didepannya. Cya menyunggingkan senyum tipis, "It's okay sir."
Pak Zayn menghela nafas pelan, "Apakah ada masalah?."
Cya menggeleng kuat, tidak. Dia tidak memiliki masalah apapun.
"Ta..." Belum sempat pak Zayn menyelesaikan ucapannya, Cya telah terlebih dahulu memotong.
"Maaf pak, saya izin pulang. Saya tidak bisa mengerjakan ujian ini." Pamitnya dengan suara kecil.
Cya langsung saja keluar dari kelas tanpa memperdulikan teriakan sang guru.
Cya ingin menangis rasanya tetapi dengan sekuat tenaga ia berusaha untuk menahannya.
Bagaimana bisa ia ingin bangkit jika ia masih saja terlihat lemah seperti ini?Tak terasa ia telah berlari terlalu jauh, untung saja berhubung ujian jadi ia tidak membawa tas sekolah.
Cya duduk diatas bangku kosong yang terletak dibawah pohon beringin pinggir jalan.
Cya menatap sendu kakinya yang beralaskan sepatu sekolah berwarna hitam. Hatinya masih terasa sakit bila mengingat apa yang telah dilakukan Alfath kepadanya.
Bayangkan saja, kesucian nya direnggut secara paksa. Coba kalau posisi kalian menjadi Cya? Sudah mengalami trauma eh malahan ditambah lagi dengan insiden kesucian nya direnggut paksa oleh kakak tirinya.
Cya medongakkan kepalanya seraya memejamkan matanya, dia menghirup udara segar dari angin yang bergerak sepoi-sepoi.
Cya menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, sekuat apapun ia ingin bertahan tetapi masih saja air mata ini ingin keluar.
Tahan, Cya! Tahan!
Siapapun yang melihat Cya pasti bisa mengetahui bahwa Cya saat ingin tengah terluka.
Begitu juga pria yang sedari tadi dibelakang Cya. Dia menatap Cya dengan tatapan yang sulit di artikan.
Ia mendekat lalu menepuk pelan pundak Cya, "Hey are you okay?."
Cya menoleh saat mendapati suara yang sangat familiar ditelinga nya. Cya menghentikan menyeka sudut matanya lalu menggeser duduknya kearah kanan.
Pria itu terkekeh, ia mengacak gemas rambut Cya. Baginya Cya itu sudah seperti adik kandungnya
"Can i sit?" Dan ditanggapi Cya dengan anggukan kepala.
"Kenapa kau ada disini?." Tanyanya.
"Tidak apa-apa."
Brandon menyipitkan matanya, ia tahu bahwa gadis yang ada disebelahnya ini tengah berbohong.
"Apa karna Alfath?." Tebaknya, karna Brandon teringat kalau Alfath sangat membenci Cya dan ibunya.
Ucapan ini berhasil mengena dihati Cya. Cya langsung berdiri dari duduknya, "Aku pergi." Lalu meninggalkan Brandon sendirian.
Brandon memandang punggung Cya yang perlahan mulai menjauh. Brandon tau, apa yang ia kira tadi benar.
🌸🌸🌸
Cya saat ini tengah berada dikamar.
Cya duduk ditepi ranjang, pikirannya kembali menerawang dimana masa-masa ia masih menjadi gadis yang bahagia sebelum datang seorang pria yang menjadi dalang kerusakan keluarganya.Tapi apa boleh buat, pria yang menjadi perusak itu telah berada sangat dekat bersama Cya bahkan satu atap bersama Cya.
Cya mengacak rambutnya kesal, ia ingin bangkit tapi kenapa hati dan pikirannya seolah tak jalan. Apakah salah jika dia ingin bangkit dari keterpurukan?
Cya menghela nafas panjang, membuka sepatu sekolah beserta kaus kakinya. Ia berdiri, membuka kancing seragam nya satu persatu lalu mengganti nya dengan hotpants berwarna hitam dan kaos oblong bewarna putih setangan.
Cya memperhatikan dirinya di cermin besarnya, lagi-lagi ia menghela nafas.
Tubuhnya yang kian semakin kurus, mata yang sembab, serta wajah yang semakin kian tak terurus.Dia duduk diatas kursi rias seraya menyisir rambut indahnya.
"Cya..." Teriak seseorang dari bawah.
Cya menoleh, ia menaruh sisirnya diatas meja rias lalu segera bergegas turun kebawah.
Disana ia melihat ibunya nampak kesusahan dalam membuat sesuatu."Kenapa ma?."
Lidia melambaikan tangannya untuk mengajak agar Cya mendekat.
"Sayang, mama sedang membuatkan pancake, jadi tolong bantu mama ya."
Cya mengangguk mengerti, ia mengambil alihkan tangan mama nya yang sibuk mengocok telur.
"Cya.." dan hanya dibalas deheman oleh Cya.
"Mama lihat akhir-akhir ini kamu sering sekali murung, apakah ada masalah?."
Ucapan Lidia berhasil membuat Cya menghentikan kocokannya, ia tergagap. Melihat itu, Lidia semakin yakin bahwa ada sesuatu yang disembunyikan putrinya.
"Kat.." Belum selesai Lidia berbicara, Cya keburu meminta izin untuk ke kamar dikarenakan ada tugas sekolah yang belum terselesaikan.
Lidia menatap kepergian putrinya, ada apa dengan putri kesayangannya itu?
Lidia menyeka keringat di dahinya lalu melanjutkan membuat pancake tanpa bantuan putrinya.
💙instagram : @alsagstn
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother [#1 FHS]
RomanceSERIES #1 IN DARK ROMANCE [ MODE PRIVATE ] So follow terlebih dahulu 🌸COMPLETE🌸 Kehidupan yang penuh akan luka, dendam dan pengkhianatan itu telah menjadi makanan sehari-hari untuk seorang pria yang sangat mematikan dinegara ini. Dia pria yang men...