Jangan lupa vote & comment
Nina meletakkan handuk digantungan sebelah kamar mandi kemudian menarik kursi untuk duduk disebelah Cya.
Seiring berjalannya waktu, kondisi Cya kini sudah kian membaik.
Alfath? Well, putranya itu sudah berubah drastis.
Alfath sangatlah berbeda dari Alfath yang Nina kenal selama ini.
Putranya itu menjadi lebih hangat sekarang.Nina bersyukur sekali karna Alfath sekarang sudah mulai terbuka.
"Mau buah?" Tanya Nina pada Cya yang tengah sibuk menonton televisi.
Cya menoleh kemudian tersenyum kecil, "Engga ma, Cya udah kenyang."
"Memangnya sarapan apa tadi?"
"Dia bawa bubur buat Cya." Cya masih enggan menyebut nama Alfath karna bayangan masa lalu masih sulit untuk hilang dari benaknya.
Nina menganggukkan kepalanya, ia memaklumi semua sikap Cya.
"Mama mau keluar sebentar, kamu jaga diri baik-baik ya. Nanti Alfath kemari." Cya berdehem sembari matanya menatap punggung Nina yang sudah menghilang dibalik pintu.
Cya mengutak-ngatik remote tv seraya menselonjorkan kakinya ke depan.
Sungguh, gadis berkulit putih ini tengah dilanda kebosanan yang teramat.Tok..tok..
"Masuk." Cya sudah tahu siapa pria yang mengetuk pintu kamar inap-nya ini.
Alfath dengan wajah tampan nan berseri-nya datang memasuki ruangan Cya dengan senyum tipis yang menghasi wajahnya.
Alfath menaruh tas kantornya diatas sofa, melepas dasinya kemudian menggulung saku lengannya hinga sampai ke siku.
Alfath mengecup dahi Cya sekilas, membuat gadis itu memasang wajah masam.
Alfath terkekeh kecil, ia menjawil hidung Cya sebelum akhirnya bokong indahnya itu mendarat dengan sempurna diatas kursi bekas dudukan Nina.
"Memikirkan apa, hm?"
"....."
"Ingin sesuatu?"
"....."
"Bicaralah, baby. Aku gak ngerti kalo kamu diem kaya gini." Ucap Alfath diiringi helaan nafas berat.
Cya melempar tatapan sendu pada Alfath, "Aku bosen disini, mau pulang."
Alfath menggeleng, "Tidak. Kau masih belum sembuh, baby."
"Tapi aku bosen disini!"
"Cya, kumohon jangan memancing pertengkaran."
Cya melipat kedua tangannya didada, "Aku gak mancing pertengkaran. Aku kan cuma mau bilang kalo aku bosen disini."
"Baiklah, aku salah paham. Maafkan aku."
Alfath hendak beranjak dari duduknya, namun Cya dengan cepat mencekal lengan kanannya.
"Aku bosen."
"Kau ingin apa, Cya?" Tanya Alfath berusaha sabar.
"Gak tau, pokoknya aku bosen! Aku bosen disini! Aku ingin keluar dari sini!"
Alfath tanpa sengaja menarik tangannya dengan kuat membuat Cya hampir saja terhuyung kedepan.
"KAU MASIH BELUM SEHAT, CYA!" Teriak Alfath kesal.
Cya menunduk takut, tubuhnya bergetar dan air matanya menggenang.
Pria ini kembali berkata kasar pada dirinya.
Sekelebat ingatan buruk tentang Alfath menyergap dipikiran Cya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother [#1 FHS]
RomanceSERIES #1 IN DARK ROMANCE [ MODE PRIVATE ] So follow terlebih dahulu 🌸COMPLETE🌸 Kehidupan yang penuh akan luka, dendam dan pengkhianatan itu telah menjadi makanan sehari-hari untuk seorang pria yang sangat mematikan dinegara ini. Dia pria yang men...