*****
_____________Di sebuah ruangan yang biasanya selalu penuh dengan drama kini terlihat sunyi. Mungkin karena ini merupakan waktu istirahat sehingga mereka berhenti dan sekadar pergi makan ke kantin atau sebagainya yang mana biasa dilakukan pelajar saat bell istirahat telah berkumandang. Hanya menyisakan beberapa pelajar lain yang seakan tak berminat untuk meninggalkan kursi tercinta. Sama halnya dengan kelima gadis yang tengah berceloteh ria walau kini di atas mejanya terpenuhi dengan berbagai macam jenis makanan, bahkan Author pun ragu mengetahui namanya atau tidak. Sesekali juga terdengar canda tawa yang menghiasi cakrawala ciptaannya. Seakan makin larut dalam dunia sendiri mereka bahkan tak menyadari jika kini beberapa anak gadis lainnya telah ikut bergabung.
"Wahh, asyiknyaa..." ucapnya ikut tertawa walau sama sekali tak dapat menangkap alasan mengapa kelima gadis itu melakukannya.
Tersadar akan hal itu mereka pun serempak menoleh membuat beberapa gadis itu terkikik lucu.
"Loh, sejak kapan kalian pada di sini?" heran Lani dengan nada canggung seakan baru saja tertangkap basah menggibahkan orang itu.
"Sejak tadi, kamunya aja keasikan sendiri sampe gak sadar ada kita." gerutu gadis bersurai merah muda bergelombang itu masih dengan kekehan ringan.
"Hehe... Sorry." sahut Ririn dengan ekspresi yang berubah ramah.
"Gak apa-apa. Tapi boleh gabung dong?" tanya gadis lainnya yang berambut hitam dikuncir.
"Boleh, siapa yang ngelarang emang?" Elisha menyergit dengan wajahnya yang manis membuat gadis bernama Amy itu tergoda untuk mencubit pipinya dengan gemas.
Jelas saja keempat gadis itu segera menarik kursi terdekat dan mulai bergabung bersama mereka.
"Kalo mau ambil aja!" seru Lani sambil tersenyum seraya menunjuk berbagai camilan itu dengan dagunya.
"Iya..iya.." sahut mereka hampir bersamaan.
"Ohh iya, Rin. Hari ini kata Papah ada pertemuan kolega. Tuan Daniel ikut juga kan? Trus kamu ikutan gak?" tanya salah satu di antara mereka kemudian membuat Ririn yang masih sibuk dengan kulit kacangnya segera menoleh.
"Gak tau aku juga, Ra. Kenapa emang?" tanyanya balik sambil melempar bijian kacang yang berhasil dipisahkannya ke dalam mulut.
"Kali aja kamu ikut, jadi aku pengen ikut juga biar ada temennya." kekeh Ayra dengan lembut.
"Ya kalo gak sibuk sih mungkin. Tapi gak tau juga diajak apa enggak." sahut Ririn sekenanya dan kembali berkutat dengan kacang tercinta.
"Hmm... Sibuk nih yee." godanya membuat gadis bernetra abu itu ikut terkekeh.
"Iya, Ra. Akhir-akhir ini kan aku rada sibuk. Belum lagi persiapan buat ulangan tengah semester yang bentar lagi." Ririn mengalihkan pandang dari kegiatannya ke arah gadis itu.
"Iya sih, gak kerasa mau ulangan lagi aja. Perasaan baru kemarin aku selese ulangan." decak Citra yang kini juga ikut menguliti kacang milik Ririn.
"Rasanya waktu cepet banget jalannya. Padahalkan aku aja perasaan belom sempat ngapa-ngapain." desah Salma sambil menyenderkan tulang punggungnya pada sandaran kursi.
"Santai aja, jangan terlalu dipikirin." ucap Elisha memberi pencerahan.
"Tapi, Rin. Kalo kamu bisa ikut kabarin aku ya?"
"Kenapa sih, Ra. Kok kayaknya kamu pengen banget ketemu aku di kantor?" kekeh Ririn saat melihat kekekeuhan gadis itu.
"Aku tuh penasaran, kamu kalo ngantor gimana!" seru Ayra dengan jujur membuat Ririn hampir tersedak kacang yang belum terkunyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan Defit-al (NEW)
FantasyLima anak gadis berpetualang memecahkan dan menyelidiki kasus yang ditugaskan Kepala Polisi setempat. Mendirikan sebuah organisasi yang bernama DeFiT-al (Detective 5/Five The Valiant), diresmikan oleh Samuel Antonio, Kepala Polisi. Di usia mereka ya...