DFTL [34] / Misteri Datu Kemuning

106 9 0
                                    


*****
__________________

"Kalian benar akan pulang?" masih dengan pertanyaan yang sama Bibi Heni terlihat begitu sedih.

"Iya, Bi. Kata Pak Rudy kan ini yang terbaik. Takutnya kita malah kena masalah." sahut Dayu seraya memeluk Bibi Heni erat seakan meyakinkan.

"Tapi kan kalian baru sampai.." sergah wanita paruh baya itu lagi.

"Ya udah, nanti kita pasti main ke sini lagi kok." Dayu melirik teman-temannya yang mengangguk pasti membuat Bibi Heni akhirnya tersenyum walau masih agak tidak rela.

"Janji ya, kalian bakal sering main ke sini?"

"Iya, Bi. Kita janji kok jadi tenang aja." sahut Elisha.

"Kalo gitu kita pamit ya, Bi." ucap Dayu seraya beranjak memasuki mobil begitupun dengan yang lainnya.

"Hati-hati di jalan ya!" seru Bibi Heni yang diangguki oleh mereka.

"Assalamu'alaikum... Bibi, Bang Raka!" serunya sambil melambaikan tangan yang segera dibalas oleh kedua sosok di sana.

Setelahnya ketiga mobil mewah itupun melaju pergi meninggalkan desa membuat sosok pria paruh baya di sana menghela napas lega.

*****

"Apa rencananya?" tanya Mellan sesaat setelah mereka berkumpul di markas.

"Besok kita balik ke sana lagi dan langsung melakukan penyelidikan. Di usahakan waktu senja kita sudah siap." sahut yang lain menanggapi.

"Mending kita atur strateginya dulu." usul yang lain lagi.

"Apa strateginya?"

"Kita bagi tugas."

"Mellan bisa sama Anna, aku sama Line, dan Elish bareng Bang Raka."

"Loh, Bang Raka juga?"

"Iya, Mell. Soalnya kan dia yang tau banyak."

"Tapi identitas kita terjamin kok soalnya aku udah bilang kalo bakal ada yang datang buat nyelidikin kasus ini dan Bang Raka setuju."

"Bang!" panggil Dayu setelah ia selesai merapikan barangnya yang dibantu oleh Raka.

"Iya, Dek?"

"Bang, gimana kalo kita coba usut apa yang terjadi sama Datu Kemuning itu?"

"Maksud kamu?" Raka menatap heran kearahnya.

"Fee mau ngirim e-mail bantuan ke salah satu akun agent swasta buat selidikin kasus ini, gimana menurut Abang?"

"Agent swasta?"

"Iya, kita kan bakal pulang dan sebagai gantinya kita ngirim agent buat nyelidikin ini. Tapi Abang harus bantu penyelidikan, oke?"

"Abang yang bantu?"

"Iya, Abang lumayan tau banyak kan? Ini agent mungkin seumuran kita. Ada lima orang juga. Namanya Agent PTT ya walaupun mereka gak kerja di bawah kepolisian langsung tapi mereka udah resmi kok menurut pihak berwajib. Dan lagi mereka udah sering loh nyelesein kasus."

"Agent PTT? Kayaknya Abang pernah denger.."

"Yang pake topeng itu loh, Bang." delik Dayu yang entah mengapa kini merasa kesal sendiri. "Jadi gimana, Bang? Setuju apa enggak?"

"Adek yakin mereka bisa? Polisi aja gak ada yang bisa loh dek."

"Lah ngeremehin nih orang. Mereka emang bocah, Bang, tapi punya potensi." sungut Dayu.

Petualangan Defit-al  (NEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang