DFTL [42] / Pencuri Bayangan

121 6 0
                                    

*****
____________________

Tepat di sebuah kediaman yang bisa di sebut dengan mansion mewah tampak beberapa sosok yang tengah menikmati waktu kebersamaan mereka. Dua diantaranya masih setia memangku masing-masing putri tercintanya dengan penuh kasih. Mungkin jika orang lain yang melihat kedekatan itu mereka akan mengira bahwa para gadis muda itu adalah 'mainan' para pria di sana atau bahkan bisa dikatakan sebagai wanita simpanannya. Tapi pada kenyataannya mereka hanyalah sosok berstatus ayah dan anak. Tak lebih. Sungguh!

"Cha..." panggil salah satu diantaranya masih dengan elusan pada rambut legam gadis dipangkuannya itu membuat yang merasa terpanggil mendongak. "Mungkin besok Dad bakal balik ke Amun-"

"Kok cepet banget? Padahalkan Cha-cha masih kangen!" potong gadis yang dipanggil Cha-cha itu dengan cepat saat menangkap maksud yang akan diutarakan pria itu.

"Kerjaan Dad di sini kan udah beres. Mom juga harus ngurus toko kan?" ucapnya lagi memberi penjelasan agar anak semata wayangnya itu mau mengerti.

"Tapi kan Dad, Cha-cha masih mau sama Dad.." lirih gadis itu lagi seraya menenggelamkan kepalanya dalam kehangatan dada bidang seorang ayah.

"Ya... mau gimana lagi dong?"

"Dad mah gitu, dikit-dikit kerjaan. Untung anaknya gak jadi salah pergaulan!" Kae jelas mengerti akan maksud yang coba Elisha ucapkan.

"Jangan sampai gitu lah. Dad bakal sedih tau."

"Makanya ngurusin anak tuh jangan setengah-setengah!"

"Ngapain ngurusin kamu? kan kamu udah kurus dari sononya, Cha." kekeh Max dengan nada guyon membuat Elisha hampir memukulnya kalau saja tak ditahan oleh Kae.

"Cha-cha gak kurus, Om. Kurus itu macam anak Om tuh!"

"Heh, dasar! Kamu kok malah bawa-bawa aku segala?! Untung aku sadar diri ya!" dengus Lani dengan kesal membuat Elisha memandanginya sambil terkekeh.

"Siapa juga yang ngurusin anak setengah-setengah. Kan Cha-cha sendiri yang mau ke sini." ucap Kae sambil mengacak-acak puncak kepala Elisha.

"Jadi Dad nyalahin Cha-cha nih? Ohh... gitu ya sekarang?!" Elisha menajamkan pandangannya ke arah Kae yang tengah terkekeh.

"Trus emang salah siapa?"

"Salah Om Max lah!" sahut Elisha dengan cepat membuat Max yang berada disampingnya seketika melotot berbeda dengan Kae yang sudah terbahak bersama Lani.

"Lah, kok malah nyalahin Om sih? Letak kesalahan Om itu di mana coba?" sanggah Max tak terima.

"Kan Om yang ajakin Cha-cha ke sini! Hayo masih mau ngelak?"

"Kan cuma ngajakin siapa suruh kamu mau ikut?"

"Om sih milih kata-katanya yang bersifat persuasif makanya Cha-cha jadi terprovokasi!"

"Kok gitu sih? Lagian siapa suruh gampang banget kemakan omongan orang?!"

"Kata-kata Om tuh yang kemanisan!"

"Lahh.. nih anak malah nyalahin kata-kata Om. Lagian ini kok Om yang kena sih?"

"Kan Om yang salah!!

"Iya deh iya, Om yang salah. Semerdeka kamu aja. Yang tua ngalah aja udah. Susah debat sama kamu tuh!" tukas Max mengalah membuat Elisha menatapnya dengan penuh kemenangan.

"Anaknya siapa dulu dong.." seru Elisha dengan bangga.

"Anaknya Kae lah!" sahut Kae yang juga ikut terbahak sambil ber-high five-ria dengan gadis mungil itu.

Petualangan Defit-al  (NEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang