Happy reading, Sobb..!
Mon maap ke-typo-annya-, -
_____________*****
Kembali ke tempat ini dengan beberapa diantaranya meneteng botol minuman bermerk. Baru saja mereka hendak meraih gagang pintu sebuah mobil hitam mengkilap memasuki pekarangan.
Sesosok remaja yang sebenarnya belum cukup umur keluar dari kemudi. Diikuti ketiga lainnya yang membuka pintu dari arah berbeda. Itu membuat ketiga gadis di sana menatapinya dengan pandangan malas.
Anak itu memang sering seenaknya sendiri!
Tak mau menunggui mereka untuk menghampiri. Lani telah mendorong daun pintu selebar dua meter itu untuk segera masuk dan mengistirahatkan diri. Begitupun dengan yang lainnya.
Sepi, itulah yang mereka dapati. Tas kecil berisi berbagai macam keperluan bayi masih tergeletak diatas meja tamu, sama seperti terakhir kali mereka meninggalkannya. Bukan hanya itu tas lainnya pun ada di sana, jelas itu adalah tas milik wanita yang tadi pagi secara mengejutkan mereka jadikan babysitter dadakan.
Ngomong-ngomong, kemana mereka?
Baik Lani maupun Elisha telah menjelajahkan pandangannya kesana-kemari. Merasa was-was kala tak menemukan keberadaan dua manusia itu.
Namun sebelum mereka berseru, tampak di tengah ruang keluarga hampir seluruhnya ditutupi oleh berbagai macam jenis mainan. Itu tampak seperti pedagang eceran yang menghambur jualannya di atas alas di pasar yang biasa mereka temui. Lalu tampak pula dua insan yang berbeda ukuran tepat berada di tengah-tengahnya. Tanpa menyadari kehadiran mereka, ia dengan asik memainkan satu mobil-mobilan ke arah bayi yang terduduk dihadapannya.
Mereka berdua terlihat asik dengan mainan itu. Benar bukan, memang tak ada yang salah dengan wanita muda itu. Bahkan ia dengan terlatihnya menjaga Alfi selagi mereka tidak ada.
Ini patut dipertahankan, setidaknya sampai Tante Mita kembali. Pikir kedua gadis yang masih setia menontoni keduanya di balik sofa.
"Mbak Astri, gimana Alfinya?" tanya salah satu diantara mereka kemudian menyentak wanita itu dari aktivitasnya bermain bersama dedek menggemaskan itu.
"Ehh, Nona... Elisha?" sapanya ragu, jelas belum terlalu hapal siapa nama mereka.
Itu membuat Elisha mengangguk senang seraya melangkah menghampiri.
"Maaf, Nona. Jadi berantakan," ujar Astri kemudian dengan pandangan tertunduk.
"Gapapa, Mbak. Santai aja selagi Alfinya gak rewel yaa gapapa." sahut Lani dengan senyum maklum membuat wanita itu mengangguk.
"Mbaknya ada tempat tinggal?" tanya Dayu dengan hati-hati.
Wanita itu menoleh cepat dan tersenyum getir kemudian. Ia menggeleng pelan dengan kepala kembali tertunduk. Itu membuat mereka menyergit.
"Mbak dari mana?" heran Elisha yang kini telah bergabung bermain bersama Alfi.
"Saya dari kampung.. Awalnya mau cari kerja di kota tapi gak ketemu. Akhirnya Saya kepikiran buat jadi asisten rumah tangga aja. Kebetulan juga pas sampai di rumah ini ternyata kalian juga cari orang.." jelasnya dengan nada pelan membuat ketiga gadis itu mengangguk bersamaan.
Awalnya pun jikalau tak ada sebuah kebetulan seperti ini mereka mungkin akan meminta bantuan pada Luise atau yang lainnya. Walaupun mereka laki-laki tetapi itu tak menutup kemungkinan mereka dapat menjaga seorang anak kecil bukan? Setidaknya itu yang mereka pikirkan. Benar atau tidaknya siapa yang tahu?:D
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan Defit-al (NEW)
FantasiLima anak gadis berpetualang memecahkan dan menyelidiki kasus yang ditugaskan Kepala Polisi setempat. Mendirikan sebuah organisasi yang bernama DeFiT-al (Detective 5/Five The Valiant), diresmikan oleh Samuel Antonio, Kepala Polisi. Di usia mereka ya...