Eleven

6.4K 396 17
                                    

Happy reading 📖

---

Setelah sarapan Jennie menyuruh Chaeyoung mandi lalu dia mempersiapkan baju yang akan di pakai Chaeyoung.

Chaeyoung berjalan keluar kamar dan mendapati Jennie tidak ada di ruang tengah, dia mengedarkan pandangan mencari Jennie lalu atensinya teralih pada ruang kerja Jennie yang terbuka. Dia masuk dan mendapati Jennie sedang sibuk dengan kertas kertas yang menumpuk di atas meja.

Jennie melirik sekilas lalu menyuruhnya masuk. Dia berjalan menuju lemari buku yang terdapat banyak novel dia mengambil satu novel yang menarik perhatiannya. Seakan lupa keadaan Chaeyoung terlarut dalam bacaan dia mengubah posisi bacanya kadang duduk, tengkurap dan berbaring.

"Matamu akan rusak nanti jika kau baca seperti itu" Jennie mendudukan dirinya di sebelah Chaeyoung lalu mengambil buku itu dan disimpan. Chaeyoung mendengus lalu membalik badan nya agar tengkurap dan mengambil bantal sebagai penyangga kepalanya.

Jennie tersenyum mengusap surai panjang itu "Ada apa?" tanyanya.

"Aku bosan ingin pulang" Chaeyoung menjawab tanpa mengubah posisi kepalanya.

"Kau sudah dirumah Rosie" Chaeyoung menggelengkan kepala.

"Aku takut Jisoo unnie mengkhawatirkan aku, ditambah aku tidak bisa menghubunginya" Jennie terdiam

"Lusa kau boleh pulang tapi hanya sehari" jawab Jennie. Chaeyoung membalikkan bada "Mwo? Wae hanya sehari? Dan kenapa lusa kenapa tidak sekarang?"

"Aku masih ingin bersamamu Rosie, kemarilah" Chaeyoung memdekat kearah Jennie memposisikan dirinya bersandar di dada wanita itu.

"Aku merindukanmu, sangat" Jennie mencium aroma wangi rambut Chaeyoung sambil memeluknya.

Chaeyoung diam dia sedang berkutat dengan pikirannya. "Jennie" panggil Chaeyoung.

"Ada apa Rosie?" Chaeyoung menggigit bibir bawahnya ragu untuk mengatakan ini. Hening lama akhirnya Chaeyoung memberanikan diri.

"Kenapa kau mencariku lagi Jennie?" Chaeyoung memejamkan matanya untuk mendengar jawaban Jennie.

"Hmm, aku hanya menjemput milikku kembali" jawab Jennie tetap menciumi rambut blonde Chaeyoung.

Chaeyoung kembali gugup akan melanjutkan pertanyaannya atau tidak. "jangan digigit terus bibirmu nanti berdarah" Jennie menangkup wajah Chaeyoung karena sadar gadis di pelukannya dari tadi menggigiti bibirnya. Chaeyoung memberanikan diri menatap Jennie dan keluarlah kalimat pertanyaan itu.

"K-kau hanya ingin menikmati tubuhku bu-bukan?" Dia melihat kilatan amarah di mata Jennie, saat akan menundukkan kepalanya Jennie mengangkat wajah Chaeyoung agar tetap menatapnya.

"Kau. Adalah. Milikku. Rosie. Aku berhak atas semua yang ada padamu, tubuhmu, hidupmu dan tentu saja hatimu. Semua adalah milikku akan selamanya milikku" lalu Jennie mengecup singkat bibir Chaeyoung.

'Jadi benar dia hanya menginginkan tubuhku' Chaeyoung meringgis dalam hati. "Kalau begitu lakukanlah Jennie"

Jennie menyeritkan dahinya dan menatap Chaeyoung tidak mengerti. "Jika kau menginginkan tubuhku" jeda membuat Jennie semakin bingung

"Lakukan yang memang ingin kau lakukan padaku, sehingga aku bisa pergi darimu selamanya" Chaeyoung mengucapkan kalimat itu lirih bahkan hampir seperti bisikan tetapi masih bisa di dengar Jennie.

"PIKIRAN BODOH MACAM APA ITU HAH ROSIE!" Dia membentak Chaeyoung di cengkram kasar rahang Chaeyoung oleh Jennie.

"Dengar Rosie, walaupun aku melakukannya bulan berarti kau dapat lepas begitu saja dariku.! Kau milikku selamanya akan seperti itu. 3 bulan lagi kau lulus dan bersiap lah untuk menyadi Mrs. Kim"

YOU ARE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang