Forty Seven

4.9K 320 36
                                    

Nyingkir jauh jauh tolong yang gakuat sama tingkah nyari kesempatan dalam kesempitannya Jennie :v

Happy reading 📖


---





"An-andwe, Jennie-ya.. Aaaa stop it cukup haha.. Mianhae mianhae"

"Aku tidak suka di abaikan" Jennie tetap menggelitik pinggang Chaeyoung membuat sang empunya tidak bisa bergerak karena berada di bawah kukungan Jennie.

"Aaaa Jennie sudah.. Aku lelah" Jennie menghentikan aksi menggelitik Chaeyoung. Dia menatap wajah Chaeyoung dari atas mengelus pelan pipi itu.

"Menikah dengan ku" Chaeyoung mengangkat alisnya sebelah. "menikah denganku Rosie" ucapnya lagi

"Kau bertanya atau memaksa?" Jennie mengecup pipinya.

"Memaksa" Jennie terus mengecup wajah Chaeyoung bertubi tubi "Tidak mau" Dia berhenti. Menatap Chaeyoung dalam.

"Kenapa tidak mau? Apa aku harus membuatmu hamil anakku dulu baru kau mau menikah dengan ku?...... Aw sakit" Chaeyoung mencubit pinggang Jennie. "Apa yang di katakan daddy padamu?" Jennie memutar bola matanya, pertanyaan ini lagi.

"Itu rahasia antara aku dan daddy" Chaeyoung tersenyum lebar, ada apa dengan gadisnya pikir Jennie. "Kau memanggilnya daddy?"  Chaeyoung bertanya dengan nada menggoda.

"Tidak.." Jennie menyangkal. "Aku dengar sendiri Jen" Jennie tidak memperdulikan ucapan Chaeyoung dia mencium bibir manis milik Chaeyoung. Tangannya mulai bergerilya di tubuh ramping milik Chaeyoung.

"Eummnggh" Jennie mengelus paha Chaeyoung yang terekspos disana. Tangan yang satunya meremas pelan dada Chaeyoung. "Aah Jen.. Nanti Mommy Yoona dan Daddy dengar.. Aaahhentikan" Jennie mengangkat dress Chaeyoung dan terus mengecup sekitar rahang gadisnya.

"Jangan terlalu kencang mendesah sayang" tangannya mengelus pelan inti Chaeyoung yang tertutup celana dalam. "Kau selalu basah dengan sentuhan ku" Chaeyoung menggigit bibirnya menahan suaranya saat tangan Jennie menelusup masuk kedalam celana dalamnya.


Tok tok tok


"Rose.. Waktunya makan malam, ajak Jennie sekalian"



"Shitt" Jennie mengeram ketika mendengar suara Yoona dari balik pintu. "Katakan kita akan menyusul.. Aku akan bermain cepat" Chaeyoung menggeleng. "Mereka akan menunggu sampai kita turun Jen.. Aah" Jennie memasukkan satu jari ke inti Chaeyoung.

"Maka cepat keluar"

"Ochi" terdengar lagi panggilan Yoona disana. "I-iya mom.. Sebentar lagi ka-kami akan menyusul.....Jen-nie" Jennie kembali memasukkan satu jarilagi membuat Chaeyoung meredam suaranya di akhir.

"Baiklah.. Cepat sayang daddy sudah menunggu" Jennie tersenyum menang saat suara Yoona tidak ada lagi. Jarinya merasakan kedutan di dalam tandanya Chaeyoung akan keluar.

"Sebut namaku Rosie" Chaeyoung memejamkan matanya saat merasa akan datang.  "Engggh Jenniiieee.." Jennie menarik tangannya keluar lalu mencium bibir Chaeyoung. Napasnya masih terengah engah.

"Ayo kita turun" Chaeyoung masih berusaha mengatur nafasnya. "Yhaaa! Tidak adil" Jennie tertawa melihat wajah gadisnya memerah. "Kalau ingin adil.. Kita akan membuat kedua orang tuamu kelaparan" Jennie mengangkat tubuhnya dari atas Chaeyoung. Dilihat sekitar leher gadisnya lumayan banyak kissmark yang dia buat.

YOU ARE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang