"Aku bisa jelaskan Hyung" Tae Pyung berjalan menghampirinya.
Bughh
Pria itu terjungkal ke belakang berkali kali Tae Pyung melayangkan tinju pada wajah pria itu. "Tidak punya otak! Penghianat! Brengsek!!!" pukulan demi pukulan di layangkan oleh Tae Pyung beserta umpatannya. Dia menatap dua orang security disana.
"Panggil polisi" dengan segera salah satu dari mereka memanggil polisi dan satu lagi mengamankan pria itu.
Shin Hye sedang berjalan jalan memasuki area salon langganannya. Dia akan melakukan perawatan untuk tubuhnya. Hingga beberapa orang berbadan besar menahan langkahnya dengan angkuh dia mengangkat wajahnya menatap tajam orang yang menghadangnya.
"Jangan halangi jalanku!" orang itu tidak bergerak sama sekali dia mengeluarkan selembar kertas dan tanda pengenal.
"Kami dari kepolisian sektor di perintahkan menangkap anda. Saya harap ada bekerja sama sehingga tidak menimbulkan keributan" dengan sigap polisi itu langsung membawa Shin Hye pergi.
"Lepaskan saya tuan, kalian salah tangkap!!" teriakannya mengundang perhatian beberapa pengunjung disana. Shin Hye berusaha kabur dari cekalan polisi itu tetapi gagal, tenaganya tidak sebanding dengan polisi yang mencekal tangannya. Akhirnya Shin Hye di bawa menuju kantor polisi.
Saat sampai dia di masukan kedalam ruang introgasi kepolisian yang sudah terdapat Yong Hwa dengan wajah babak belurnya. Betapa terkejutnya dia melihat kehadiran Yong Hwa di sana.
"Ada apa dengan mu?!" Dia memekik melihat keadaan Yong Hwa yang babak belur, tangan pria itu di borgol ke belakang. Tak lama Tae Pyung masuk kedalam ruangan itu. Shin Hye terkejut melihat Tae Pyung dengan segera pria itu melempar sebuah map.
"Tanda tangani itu. Mulai sekarang jangan pernah hadir di hadapanku lagi. Terimakasih sudah berselingkuh dan berencana membunuhku.. Kau membuatku percaya pada perkataan anakku. Bahwa kau!... tidak lebih dari seorang jalang tidak tau di untung!!" Tae Pyung segera keluar dari ruangan itu." Ah dan satu lagi.. Selamat mendekam di penjara Shin Hye"
Shin Hye berusaha mengejar Tae Pyung tapi di tahan oleh beberapa polisi yang berjaga disana. Tae Pyung masuk kedalam mobilnya.
"Unnie.. Nayeon melarikan diri" Jennie menatap Jisoo saat dia menerima laporan dari beberapa orang suruh nya untuk mengawasi gerak gerik Nayeon. Jisoo yang sedang duduk santai sambil meminum soda itu hampir tersedak.
"Bagaimana bisa? Lihat alat pelacak itu!" Jennie berdecih pelan. "Dia meninggalkan handphonenya di kamar apartmentnya" Jisoo merutuki Nayeon dengan segala umpatan dia keluarkan. Tak lama handphone Jennie berdering. Dia menjauh dari Jisoo yang masih setia mengumpati Nayeon dan kemudian kembali. Jisoo menatap Jennie tajam.
"Wae?!"
"Kenapa kau menatapku tajam sekali unnie. Bukan salahku wanita gila itu kabur" Jisoo memutarkan bola matanya "Shin Hye sudah di tangkap polisi dan Appa melaporkan bendaharanya kepada dewan korupsi mengenai penggelapan dana perusahaan."
Jisoo menghela nafas lega "Syukurlah dia sudah di bawa oleh pihak berwajib... KEMANA NAYEON INI YA TUHAN.. tunggu Jen kau menyuruh orang suruhanmu untuk mengawasi Chaeyoung kan?" Jennie mengangguk.
"Tentu saja. Aku akan melindungi gadis ku"
***
"Sialan! Jisoo berani beraninya kau melaporkan aku ke polisi. Dan kau Jennie.. Kau benar benar ingin aku bermain huh? Lihat saja" Nayeon berbicara pada seseorang disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE
Fanfiction(18+) " I find you Rosie" - Jennie "No! Why her?!" - Chaeyoung "I love you Chaeng but I know your heart it's for someone" - Lisa "I'll be the perfect sister for you" - Jisoo "You are mine Kim" - Nayeon "We are friend?" - Chanyeol # 1 on chaen...