Fifteen

6.8K 359 34
                                    

Helo, happy reading 📖

---


Pagi menjelang sinar matahari yang mengintip dari balik pintu balkon kamar ini menyapa seorang gadis yang sedang tertidur di atas ranjang dengan selimut yang melekat di tubuh polosnya.

Karena merasa terganggu dia pun membuka mata mengedarkan pandangannya, lalu ia teringat dengan kejadian tadi malam Jennie akhirnya melakukan hal itu padanya.

"Eomma mianhae" Dia merundukan kepalanya, kemudian Chaeyoung berusaha untuk berdiri menuju kamar mandi tiba tiba dia terjatuh meringgis kecil.

"Arrggh, appo~" saat itu kebetulan Jennie masuk kedalam kamar langsung menghampiri Chaeyoung.

"Gwenchana Rosie?" tersirat nada kekhawatiran di sana. Jennie menggendong Chaeyoung menuju bathup  duduk di pinggir bathup.

"Mianhae Rosie.. Baby, mianhaeyo jeongmal mianhaeyo" Jennie mengecup tangan Chaeyoung berkali kali meminta maaf.

"Kau boleh marah padaku Rosie, jeongmal mianhae, apa masih sakit?" tanya Jennie lembut Chaeyoung menggeleng. Kemudian Jennie membiarkan Chaeyoung membersihkan diri. "Aku tunggu di ruang tengah ya" Sebelum Jennie pergi dia mencium pucuk kepala Chaeyoung.

Setelah mandi Chaeyoung memakai baju yang sudah di siapkan oleh Jennie sprai ranjang pun sudah di ganti sebelum Chaeyoung ke kamar mandi dia melihat bercak darah di sprai itu.

Chaeyoung memakai kaus kebesaran milik Jennie dan hotpans yang memamerkan kaki jenjang ya. Melangkah dengan hati hati karena kadang rasa ngilu di pangkal pahanya sering datang.

Jennie tersenyum menyambut Chaeyoung ikut bergabung dengannya duduk di sofa ruang tengah. Jennie memeluk pinggang Chaeyoung dari samping mengecup kecil bahu Chaeyoung yang terpampang disana. Chaeyoung lebih banyak diam hari ini.

"Rosie~" Jennie membenarkan poni Chaeyoung sambil memanggilnya manja.

"Maafkan aku" Chaeyoung hanya diam tidak membalas dan tidak menolak saat Jennie mencium pipi dan bibirnya.

Sadar jika Chaeyoung hanya diam membuat Jennie memutar otak 'what should I do?' ringisnya dalam hati. Sebuah ide kecil muncul dalam kepalanya.

"Kau ingin keluar?" tanya Jennie, dengan antusias Chaeyoung menoleh dan mengangguk semangat. "Tapi kemana?" tanya nya

"Terserah kau ingin kemana" ucap Jennie masih asik memainkan rambut panjang Chaeyoung.

"Aku ingin ke aquarium" Chaeyoung memandang keatas seolah membayangkan dirinya sedang berjalan menikmati banyak ikan yang berenang kesana kemari.

Jennie tersenyum gemas melihat Chaeyoung. Idenya berhasil

"Pergi sekarang?" tanya Chaeyoung penuh harap di wajahnya.

Jennie nampak berfikir "Hmmm tidak sekarang" Chaeyoung mempoutkan bibirnya "Sebelum aku mendapat ciuman disini" Jennie menunjuk bibirnya. Chaeyoung mendengus 'selalu saja mencari kesempatan dalam kesempitan' batinnya

"Kalau tidak ada yasudah aku mau ke ruang kerja saja" Jennie akan beranjak tetapi di tahan oleh Chaeyoung lalu Chaeyoung mengecup sekilas bibir Jennie

"Sudah, ayo pergi sekarang~" Chaeyoung merengek.

Jennie tersenyum puas "Ayo bersiap " dengan semangat Chaeyoung berjalan menuju kamar mengabaikan rasa ngilu di pangkal pahanya walau sudah tidak seperti tadi rasanya.

***


Jennie melihat gemas Chaeyoung yang berinteraksi dengan ikan ikan kecil itu dia memberi makan ikan tersebut dan memekik pelan "Aaaa kiyowo~"

YOU ARE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang