Thirty Three

3.9K 326 20
                                    

Happy reading 📖




---



Chaeyoung mendudukan dirinya di balkon kamarnya yang menghadap langsung taman belakang mansionnya. Pikirannya masih tertuju pada pertengkaran kecil dengan Seo Joon tadi. Seo Joon sangat marah saat mengetahui dirinya mencintai Jennie.

Handphonenya berbunyi ada telefon masuk.

"Halo?"

"Hai Lisa" Chaeyoung menjawab lesu.

"Ada apa dengan nada bicaramu eh?"

"Tidak ada, aku hanya sedang dalam mood yang buruk sekarang" Chaeyoung menatap langit yang cerah di sana.

"Sore nanti kau ada acara Chaeng?" tanyanya, Chaeyoung nampak diam hingga suara Lisa di sana menyadarkannya kembali.

"Emm aku tidak ada"

"Bagaimana kita pergi ke taman bermain?" Chaeyoung nampak diam, tapi dia begitu malas berada di rumah saat ini.

"Baiklah, aku akan mengirim Alamat ku nanti"

"Kau pindah?"

"Tidak.. Hmm sudah ya aku tutup.. Sampai ketemu sore nanti"

"Baiklah sampai nanti" Chaeyoung menutup sambungan itu. Dia menatap nanar panggilan masuk dari Lisa. Dia mengalihkan atensi pada seseorang yang mengetuk pintunya, dengan malas dia berjalan membuka pintunya. Disana ada Yoona di tangannya penuh nampan berisi makanan. Dia tersenyum menatap Chaeyoung. Sepertinya wanita ini baru pulang dari sekolah.

"Ada apa?" tanyanya. Yoona tersenyum kecil "Aku membawa makan untuk mu Rose" Chaeyoung masuk kedalam kamarnya disusul oleh Yoona, dia menaruh nampan itu di meja kecil dekat sofa itu. Chaeyoung berjalan menuju piano miliknya di ujung kamar ini dan mulai sedikit memainkan lagu lagu indah. Yoona yang mendengar memejamkan matanya menikmati alunan musik itu. Sangat indah. Musik selesai Yoona membuka matanya melihat Chaeyoung masih berada di depan piano kesayangannya.

"Kau memang berbakat Rose, kau bisa membuat orang orang merasa terpesona pada mu" Chaeyoung membeku kalimat yang Yoona ucapkan sama persis seperti kalimat yang di ucapkan eommanya setiap melihatnya memainkan alat musik.

"Dulu eomma sering mengucapkan kalimat itu padaku" ucapnya dia sedikit melirik foto dirinya dan eommanya di atas piano itu. Yoona mengerti betapa penting dan berharganya sahabatnya itu di mata Chaeyoung.

"Dulu.. Saat kami masih bersekolah, eomma mu selalu bilang padaku, aku akan melahirkan anak yang berbakat Yoona dia akan menjadi anak yang cantik seperti ku  akan menjadi anak yang pintar kebanggaan keluarga. Dan kau tau Rose impiannya terwujud, betapa bahagianya dia melahirkan anak yang cantik sepertimu bahkan saat kau menunjukan bakat pertamamu di depannya dia berdecak kagum menceritakannya kepadaku. Aku tau tidak mudah bagimu melupakannya akupun sama Rose kehilangannya seperti aku kehilangan belahan jiwa ku, Suzy adalah sabahat yang baik dan murah hati. " Yoona menatap langit langit kamar Chaeyoung seakan menerawang kenangan bersama dengan Suzy.

Dia menatap Chaeyoung yang sudah menatapnya dan tersenyum lembut. " maafkan aku jika kehadiranku di sini membuat kau merasa aku menggantikan posisi Suzy. Tapi sungguh Rose aku tidak ingin seperti ini jika ini bukan permintaannya padaku dulu. Dia bahkan selalu menceritakan kepadaku makanan kesukaan mu, hal yang kau benci  dan lain lain sebagainya. Dia yang meminta Seo Joon untuk menikahi ku Rose, maafkan aku jika itu membuatmu sakit. Aku mengerti orang mana yang ingin memiliki keluarga yang kurang sempurna, tapi aku berjanji Rose, aku akan menjadi ibu yang baik untukmu seperti Suzy. Beri aku kesempatan"

YOU ARE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang