7

758 48 0
                                    

Sahara masuk ke perpustakaan sekolah, dan tidak sulit menemukan sok-sok yang di carinya.

"Mas Yoga!" Panggil Sahara.

Yoga yang sedang membaca sebuah buku melambaikan tangannya pada Sahara dan memberi kode agar Sahara duduk di kursi kosong sebelahnya. Sahara pun segera duduk di tempat yang di tunjuk Yoga.

"Mas Yoga nyariin Ara?" Tanya Sahara.

"Iya, tadi gue ke kelas elo tapi kata temen Lo, Lo lagi di perpustakaan. Gue kesini, Lo nggak ada" Yoga menutup buku yang dibacanya kemudian memperhatikan Sahara sepenuhnya.

"Emangnya ada apa mas Yoga nyariin Ara?" Sahara mengernyitkan keningnya.

"Mau ngajakin Lo balik bareng" jawab Yoga enteng.

Sahara tersentak mendengar jawaban Yoga.

"Tapi kan.."

"Fathur?" Tanya Yoga memotong kalimat Sahara.

Sahara mengangguk pelan.

"Tenang aja, gue udah bilang sama Fathur hari ini Lo balik sama gue!" Jelas Yoga.

"Oh, oke deh kalo gitu. Nanti pulang sekolah aku tunggu mas Yoga di gerbang sekolah".

Sahara melirik jam di tangannya "Yaudah mas, bentar lagi bel masuk. Ara ke kelas dulu ya?"

Sahara beranjak meninggalkan perpustakaan setelah mendapat anggukan dari Yoga. Entah mengapa ada rasa kecewa ketika Sahara harus pulang bersama Yoga, bukan bersama Fathur. Sahara menghela nafas, mencoba menetralkan rasa kurang enak di dadanya, kemudian melangkah menuju kelasnya.

***

Sahara menunggu Yoga di depan gerbang sekolah sesuai janjinya. Tak lama Yoga muncul dengan motor sportnya dan berhenti tepat di depan Sahara.

"Naik!" Perintah Yoga.

Bukannya naik, Sahara malah mengedarkan pandangannya seperti mencari seseorang.

"Tenang aja, tadi gue udah bilang Fathur. Dia juga ada kajian sampe sore sama anak Rohis" Yoga seperti tau isi pikiran Sahara.

'Kenapa mas Fathur ngijinin gue pulang bareng mas Yoga? Bukannya dia udah janji mau jaga gue?' batin Sahara.

"Ayo naik!" Ulang Yoga "Gue mau ajak Lo ke suatu tempat".

"Mau kemana sih mas?" Tanya Sahara penasaran.

"Rahasia! Makanya cepet naik!"

Dengan ragu Sahara akhirnya naik ke atas motor Yoga.  Memang dirinya dan Yoga juga Arafah selalu bersama sedari kecil.  Tapi entah mengapa, kebersamaannya dengan Yoga kali ini sungguh membuat perasaannya tak karuan.

"Pegangan, nanti jatoh!" Hardik Yoga.

Masih dengan keraguan, Sahara menggenggam sisi kanan kiri baju Yoga. Yoga tersenyum simpul kemudian melajukan motornya meninggalkan sekolah Sahara.

Dari kejauhan ada sepasang mata menatap kepergian Sahara dan Yoga. Tatapan yang sangat sulit di artikan, seperti isi hatinya. Sungguh sakit melihat Sahara berboncengan dengan laki-laki lain.

"Ati-ati Dek" Gumam Fathur.

"Ustadz Fathur!" Panggil seseorang.

Di Atas Langit [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang