19

588 35 0
                                    

Menatap indahnya senyuman di wajahmu
Membuatku terdiam dan terpaku
Mengerti akan hadirnya cinta terindah
Saat kau peluk mesra tubuhku

Banyak kata
Yang tak mampu ku ungkapkan
Kepada dirimu

Aku ingin engkau selalu
Hadir dan temani aku
Disetiap langkah yang meyakiniku
Kau tercipta untukku
Sepanjang hidupku

Yoga menyanyikan sebuah lagu milik bank kenamaan ibukota. Jemarinya lincah menari di atas senar gitar yang berada di pangkuannya. Matanya tidak pernah lepas dari satu sok-sok yang berada tepat satu garis lurus dengannya. Lagu yang di bawakannya seperti ungkapan perasaan hatinya untuk wanita yang tengah di tatapnya.

Banyak kata
Yang tak mampu ku ungkapkan
Kepada dirimu

Aku ingin engkau selalu
Hadir dan temani aku
Disetiap langkah yang meyakiniku
Kau tercipta untukku
Sepanjang hidupku

Meski waktu akan mampu
Mengambil seluruh ragaku
Kuingin kau tahu
Ku selalu milikmu
Yang mencintaimu, sepanjang hidupku.

Semua yang berada di titik kumpul  bertepuk tangan dan bersorak-sorai usai Yoga mengakhiri lagunya. Persembahan Yoga juga sebagai penutup malam keakraban terakhir peserta kemping, karena esok hari mereka akan berkemas untuk pulang ke Jakarta.

"Cieeeee... Udah di tembak ya?" Goda Salwa sembari menyenggol pelan bahu Sahara dengan bahunya.

"Apaan sih, Sal! Siapa juga yang di tembak!" Bukan salah tingkah, Sahara justru kesal dengan kelakuan Yoga.

"Yailah, kalian cocok kali, Sa! Udah jadian aja!" Ajeng ikut menyahut.

"Kalian ini apa-apaan sih? Mas Yoga itu udah gue anggep sebagai abang gue sendiri, kaya mbak Fah. Lagian, gue kan udah di jodohin"

Sahara mengedarkan pandangannya, tapi sok-sok yang dicari tidak ditemukannya. Kemana dia? Sahara pun beranjak dari tempatnya duduk. Salwa dan Ajeng menatap Sahara heran.

"Lo mau kemana Sa?" Tanya Salwa.

"Mau ke surau" sahut Sahara pendek.

"Ngapain? Nemuin Reno?" Sarkas Salwa.

"Nyari ustadz Fathur!" Teriak Sahara karena jaraknya yang mulai menjauh dari Salwa dan Ajeng.

Salwa dan Ajeng saling menatap penuh tanya.

"Ngapain Sahara nyariin ustadz Fathur?" Tanya Salwa heran.

Ajeng mengendikkan bahunya "Tau!"

"Susulin nggak?" Tawar Salwa.

"Males, ah! Ke tenda aja Yuk beberes!" Ajak Ajeng.

Salwa pun mengangguk setuju. Kemudian keduanya beranjak dari tempat mereka duduk. Baru akan melangkah pergi, Yoga datang menghampiri mereka.

"Sahara mana?" Tanya Yoga to the point'.

"Ke surau!" Sahut Ajeng.

"Ngapain?" Yoga mengernyitkan keningnya.

Ajeng dan Salwa mengendikkan bahu mereka bersamaan.

"Susulin gih kak, entar ilang loh!" Canda Salwa.

"Kita ke tenda dulu ya kak?!" Pamit Ajeng.

Ajeng dan Salwa berlalu setelah mendapat anggukan dari Yoga.

***

Sahara celingukan di depan surau. Sesekali Sahara mengedarkan pandangannya ke sekitar surau. Tapi sok-sok yang di carinya tidak juga Sahara temukan.

Di Atas Langit [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang