33

693 41 0
                                    

"Karena saya mencintai Sahara" lanjut Fathur.

"M-mas...."

Fathur, Reno, juga Salwa menoleh ke arah sumber suara. Sahara sudah berdiri di ambang pintu IGD dengan bantuan seorang perawat.

"Sahara!" Pekik Salwa.

Salwa segera beranjak untuk mengambil alih Sahara dari suster itu dan memapah sahabatnya untuk duduk di tempat duduk tidak jauh dari mereka.

"Lo kok udah jalan-jalan sih. Emangnya Lo udah kuat? Terus kata dokter apa?" Tanya Salwa.

"Kata dokter sih gue nggak papa. Gue cuma syok aja!" Jawab Sahara.

Reno dan Fathur mendekati Sahara dan Salwa. Fathur menatap sendu gadis berjilbab yang kini benar-benar telah merubah dirinya sendiri hanya untuk memantaskan diri bersanding dengan dirinya.

"Sahara..." Gumam Fathur "Maaf.."

Sahara mendongak dan menatap Fathur dalam. Kata-kata Fathur tadi, bukan Sahara tidak mendengar. Dia sangat jelas mendengar pernyataan Fathur. Tapi kini Sahara tidak tahu harus senang atau bagaimana. Apalagi mengingat keadaan Arafah yang sampai jatuh sakit karena tidak ingin perjodohannya dengan Fathur dilanjutkan.

"Mas Fathur di sini? Mbak Fah gimana?" Tanya Sahara sok polos. Lebih tepatnya sok baik-baik saja.

"Dia di sini karena nungguin kak Arafah, bukan buat Lo!" Celetuk Reno.

"Reno!" Salwa melototkan matanya kepada Reno. Bisa-bisanya cowok itu ngomong tidak tahu keadaan.

"Hah?!" Sahara kali ini menatap Fathur, Salwa, dan Reno bergantian "Mbak Fah di sini?".

"Iya. Arafah harus rawat inap di sini!" Jawab Fathur.

Sahara dengan cepat berdiri, tapi tiba-tiba kepalanya terasa begitu sakit. Hampir tubuhnya terjengkang karena rasa sakit itu membuatnya hampir kehilangan keseimbangan tubuh.

"Sahara!" Hardik Salwa "Lo tuh masih belum baik bener! Istirahat dulu Napa sih?!".

"Tapi gue pengen liat mbak Fah!" Rengek Sahara.

"Mbak Lo udah baik-baik aja. Udah ada yang jagain 24 jam!" Celetuk Reno lagi.

"Reno!" Hardik Salwa lagi "Bisa nggak sih, jangan bikin suasana makin panas?!"

"Abis, kesel gua!" Dengus Reno .

"Mas, anter Ara ke ruangan mbak Fah!" Pinta Sahara.

Reno terpelonjak "Tapi, Sa..."

"Gimanapun mbak Fah itu kakak gue. Gue harus tau gimana keadaan dia sekarang!" Potong Sahara.

"Ayo mas!" Buru Sahara.

Fathur pun mengangguk. Segera dipapahnya Sahara menuju ruang rawat Arafah. Reno dan Salwa? Mereka hanya menatap kepergian dua insan manusia itu.

"Mereka itu saling cinta, tapi kebanyakan drama!" Celoteh Salwa.

Reno melirik tajam Salwa. Sebenarnya dia kurang suka dengan pendapat Salwa. Tapi tidak bisa Reno pungkiri kalau memang dari cara Fathur dan Sahara bertatapan, ada rasa yang tidak terungkap dari keduanya.

***

Fathur sedang menatap ke dalam ruangan itu ketika seseorang menyentuh pundaknya.

"Fathur" panggil orang itu lembut.

Fathur menoleh dan mendapati Fatma berada di sampingnya. Fathur tersenyum dan segera meraih tangan wanita baya itu kemudian mencium punggung tangannya sekilas.

Di Atas Langit [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang