Seluruh peserta kemping pagi itu berkumpul di lapangan titik kumpul. Agenda mereka hari ini adalah kegiatan bersatu dengan alam atau outbound. Masing-masing peserta sudah membawa peralatan outbond dan bekal minum.
Peserta outbound di bagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing ketua kelompok di beri tanggung jawab untuk mengarahkan anggotanya selama outbond, juga memegang kotak p3k untuk kelompoknya jika ada yang terluka.
Sahara, Salwa, Ajeng, dan 3 orang lainnya masuk ke kelompok 4 dengan Sahara sebagai ketua kelompoknya. Sahara adalah siswa yang pandai, cerdas, cekatan, dan punya jiwa kepemimpinan yang bagus. Itu yang menjadikan dia selalu dipilih menjadi ketua dalam suatu kelompok kegiatan.
"Oke, anak-anak! Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Sebaiknya kita mulai kegiatan outbound kita pagi ini!" Suara pak Gito terdengar menggelegar dari pengeras suara.
"Mulai dari kelompok satu, jalan berbaris menuju pos-pos kegiatan yang telah di siapkan panitia. Terus bergantian hingga kelompok terakhir. Siap anak-anak?!"
"SIAP!!" seru anak-anak serempak.
"LET'S GO!!!"
satu-persatu kelompok bergantian mengunjungi pos-pos outbound. Semua berbaur dalam keseruan dan kegembiraan. Yang sedih hilang sedihnya, yang galau enyah galaunya. Yang bahagia, tentu tambah bahagia.
Sahara? Tentu saja dia gembira. Dia benar-benar bisa melupakan kesedihannya. Ya, Reno benar. Sahara benar-benar terhibur dengan kegiatan ini. Seharusnya mama dan kakaknya pun turut serta agar bisa menghilangkan kesedihan mereka.
"Sahara!" Panggil Reno ketika kelompok Reno berpapasan dengan kelompok Sahara.
Sahara menengok ke arah Reno. Tentu saja Salwa dan Ajeng ikut menengok. Mereka berada tepat di belakang Sahara.
"Semangat ya!" Reno menyemangati.
Sahara melirik sekilas Salwa yang kini ekspresi wajahnya sudah berubah. Pasti cemburu!
"Cuma gue aja yang di semangati?" Sarkas Sahara sembari melirik Salwa dan Ajeng, memberi kode pada Reno.
Untuk siswa secerdas Reno, tentu saja dia dengan cepat dapat memahami kode yang di berikan Sahara. Mungkin saja Sahara tidak enak atau malu dengan kedua temannya kalau Reno terang-terangan memperhatikan Sahara.
"Salwa sama Ajeng juga semangat! Pokoknya kalian harus semangat!" Reno meringis salah tingkah.
Salwa tersenyum kecut. Dia tahu Reno terpaksa. Tapi ya sudahlah, cinta tidak bisa di paksakan kan?
"Yaudah, jalan lagi yuk!" Ajak Sahara.
Kemudian kelompok Sahara pun beranjak ke pos selanjutnya.
***
Sahara meluruskan kakinya di depan tenda. Di ambilnya minum di tas kemudian di teguknya sampai habis. Sesekali tangannya mengurut-urut kakinya yang terasa pegal.
Jam sudah menunjukkan pukul 14.00, sudah waktunya istirahat. Kegiatan akan di lanjutkan nanti malam. Kegiatan menantang adrenalin, uji nyali. Kok bukan truth or dare? Bapak dan ibu pembina tentu saja tidak setuju dengan kegiatan unfaedah begitu.
"Sahara!" Panggil Yoga sembari duduk di samping Sahara.
"Mas Yoga! Nggak ikut panitia nyiapin buat acara nanti malem?" Tanya Sahara.
"Baru istirahat" Yoga melirik Sahara "Capek banget ya?"
"Capek. Banget sih enggak. Cuma pegel aja kakinya" Sahara tersenyum simpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Atas Langit [ COMPLETED ]
RomanceKisah seorang Sahara, gadis milenial kekinian yang di jodohkan dengan seorang pemuda pilihan almarhum sang Ayah, Fatur. Meski awalnya menolak, lama-kelamaan Sahara mulai tertarik dengan Fatur. Namun belakangan Sahara tahu, Arafah kakaknya juga meny...