10

830 49 0
                                    

Sahara akan memasuki mobil ketika mendapati Arafah sudah duduk di kursi samping kursi pengemudi.

"Mbak Fah? Kok mbak Fah di mobil Ara?" Tanya Sahara heran.

"Mobil mbak dipinjam Yoga. Numpang dulu ya?" Pinta Arafah sembari nyengir kuda dengan watadosnya.

"Kemaren Arafah sudah bilang sama aku. Nggak papa kan kita bertiga?" Jelas Fathur yang baru keluar rumah.

Sesaat Fathur tertegun ketika mengetahui Arafah duduk di samping kursi kemudi. Tapi dia berusaha bersikap biasa meski Fathur tahu Sahara kurang suka. Mungkin karena ini mobilnya dan Arafah bertindak sesuka hatinya, jadi Sahara terlihat sedikit kesal.

"Yaudah, masuk dek! Keburu siang" perintah Fathur.

Dengan malas Sahara masuk ke dalam mobil menempati kursi tengah. Fathur segera melajukan mobilnya membelah ramainya ibu kota pagi itu.

Sepanjang perjalanan, tidak ada yang berbicara seorangpun. Bahkan Sahara lebih memilih membuang pandangannya keluar mobil.  Suasana canggung ini sungguh tidak nyaman bagi Fathur.

"Udah di siapin yang buat kemping besok dek?" Tanya Fathur memulai pembicaraan.

"Udah!" Jawab Sahara singkat.

"Besok kita berangkat pagi di antar mama. Nanti malem barang-barang kamu di siapin di ruang tamu ya, nanti biar aku masukin mobil" pinta Fathur.

Sahara hanya berdehem, membuat Fathur serba salah.

"Kamu ikut kemping sekolahannya Ara juga?" Tanya Arafah.

"Iya. Aku diminta mengisi kajian di sana" jelas Fathur "Yoga juga ikut kata Ara?"

"Bener dek?" Tanya Arafah memastikan.

Lagi-lagi Sahara berdehem saja.

"Mengisi acara dari alumni" jelas Fathur lagi.

Arafah ber-oh ria sembari mengangguk paham. Entah mengapa Arafah kurang suka mendengar kabar besok Fathur akan ikut kemping bersama Sahara. Padahal kan memang sudah seharusnya Fathur menjaga Sahara sebagai calon istrinya.

"Oiya, Fah. Karena besok sampai 3 hari kedepan aku sama Sahara nggak di rumah, kamu sebaiknya bawa mobil Sahara untuk ke kampus. Pasti mobil kamu di pinjam Yoga untuk acara kemping ini juga kan? " Saran Fathur.

"I-iya. Besok aku pinjem mobil Sahara aja" Arafah terpaksa setuju.

***

Sahara berjalan dengan langkah setengah hati menelusuri koridor sekolah. Perasaannya masih kesal dengan kakaknya yang berlaku seenak hati.

"Apa-apaan langsung duduk di depan. Kan itu mobil gue!" Sungut Sahara bergumam.

"Sahara!" Pekik Salwa sembari berlari ke arah Sahara.

"Sahara! Lo kenapa nggak cerita sih?!" Heboh Salwa

"Cerita apaan sih?" Tanya Sahara tidak mengerti.

"Ustadz Fathur itu pacarnya mbak Arafah kan?"

Sahara tersentak kaget. Bagaimana bisa Salwa berpikir seperti itu?

"Tadi gue liat ustadz Fathur satu mobil sama mbak Arafah" jelas Salwa seperti tau pikiran Sahara.

"Mbak Fah tadi nebeng mobil gue, mobilnya mbak Fah di pake mas Yoga" jelas Sahara.

Di Atas Langit [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang