35- Euphoria

1.3K 255 129
                                    

Sepanjang perjalanan senyum melekat pada wajahnya yang berseri.

Yoongi sesekali mencuri pandang pada Jungkook disampingnya. Mereka melakukan perjalanan secara pribadi, setelah mendapat ceramah panjang lebar dari Yuri dan lagi-lagi perdebatan tentang Yoongi yang ingin menyetir sendirian. 

Cuaca sejuk musim semi khas Daegu menyapa kulit wajahnya saat Jungkook membuka jendela mobil.  Kota kelahiran Ayah memang yang terbaik! 

"Senang?"

"Eum!" Jawab Jungkook terlewat bersemangat. Matanya kembali memancarkan sorot kebahagiaan walau masih sedikit samar. 

Yoongi terkekeh melihat betapa polos sang adik dimatanya. 

"Kita ke minimarket, setelah itu istirahat dan mengunjungi Taman Alam Palgongsan besok pagi sembari melihat matahari terbit, bagaimana?"

"Call!"

***

Jungkook berjalan bersemangat menjajaki satu persatu lemari berisi macam makanan ringan dan beberapa makanan siap saji. 
Rasa-rasanya sudah lama sekali semenjak terakhir ke mini market. 
Sepele sekali, namun hal seperti ini membuat Jungkook merasa senang. 

Dibelakang Yoongi mendorong troli yang sudah terisi hampir setengahnya, kebanyakan makanan ringan dan soda kegemaran adiknya. Juga susu dan es krim sebagai pelengkap. 

Kaki Jungkook masih bengkak, jalannya pun masih terpincang. Namun anak itu terlalu semangat, sampai tidak terlihat sakit. 

"Apa kakimu masih terasa sakit?" tanya Yoongi saat mereka berhenti di rak bagian buah-buahan, dan Jungkook yang sedang sibuk memilah pisang--entah mencari yang terbesar atau yang tercantik padahal semuanya terlihat sama saja. 

Jungkook menatap kakinya sekilas, terlihat jelas daerah mata kaki nya yang membengkak karena ia hanya memakai sandal. Terasa berdenyut memang, tapi karena terlalu senang jadi ia abai akan hal itu.

"Ayo selesaikan, saat dirumah nanti kakak obati."

Acara belanja mereka tak lama selesai, kemudian keduanya menuju sebuah Vila yang dulu dibeli oleh sang ayah. Biasanya mereka berkunjung kemari untuk berlibur bersama, dan terakhir mungkin saat keduanya masih memiliki keluarga yang lengkap. 

Jungkook memandang Yoongi yang sedang membalurkan obat oles ke permukaan kakinya. Sejenak hatinya diliputi kekesalan, sebab dalam sakitnya pun sang Kakak tetap menjadikannya sebagai sesuatu yang perlu diutamakan. Dan ia merasa sangat-sangat tidak berguna, lagi.

"Apa masih terasa sakit?" tanya Yoongi, dan Jungkook sejujurnya ingin menjawab 'Ya Kak sakit sekali' tapi kata-kata itupun ditelan dengan gelengan kuat supaya Yoongi tidak melulu memikirkannya, dan pokus pada kesehatannya yang tentu perlu di nomor satukan. 

"Benar? Tapi ini masih biru. Lihat?" Yoongi sedikit menekan bagian bengkak dikaki adiknya, dan Jungkook mati-matian menahan ringisan disela wajah datarnya dan gelengan yang ia tunjukan. 

"Kakak sudah minum obat?" tanya Jungkook, Yoongi yang sedang membereskan keperluan sang Adik pun menggeleng. 

"Nanti, Setelah makan malam. sekarang kakak akan memasak, Jungkookie tetapi disini okay?"

"Aku ingin membantu kak."

Yoongi yang sudah berada di ambang pintu kemudian berbalik, "Tidak usah kaki mu masih sakit. "

Tidak menghiraukan apa yang dikatakan Yoongi, Jungkook malah bangkit lalu berjalan dengan tertatih menuju sang Kakak. 

***

Makan malam selesai. Dengan Gambas dan Ramyeon yang menggugah selera. Jungkook selalu bangga dengan kemampuan memasak Yoongi yang selalu meningkat, membuat lelaki itu semakin tampak menawan dibalik kompor. 

Lantas mereka bersiap untuk tidur, mencuci wajah dan sikat gigi dengan saling berdampingan. Saling melempar gurauan dan tertawa karena merasa konyol satu sama lain. 

"Kakak?"

"Hm?"

Yoongi sedang memeriksa ponselnya sembari tetap mengulum sikat gigi, "kak lihat aku. " pinta Jungkook, dan kemudian Yoongi mengangkat pandangnya. 

"Neoneun nae salme dasi tteun haetbit."

Sepenggal lirik yang menjadi salah satu kegemaran Jungkook untuk mengekspresikan sang Kakak sebagai matahari kebahagiaan dalam hidupnya. 

Dan Yoongi gemas sebab Jungkook bersenandung dengan sikat gigi di rongga mulutnya, bahkan busa-busa pasta gigi mampir di dagu anak itu yang lantas memalingkan wajah dari sang Kakak karena merasa geli  sendiri.

"U-uh kakak rindu sekali dengan nyanyianmu itu. "

Kembali tawa menggema, Jungkook yang merasa malu sendiri dan salah tingkah menyenggol kakaknya dengan keras hingga Yoongi nyaris terjungkal. 

Yoongi terus menggoda Jungkook hingga keduanya hampir larut dalam kantuk. Saling berpandangan sejenak, kemudian Yoongi menutup matanya dan mengucapkan selamat malam yang kemudian dibalas gumaman. 

Sungguh hari yang Indah.

Jungkook tiba-tiba terputus dari mimpinya, entah karena apa. Padahal ia merasa sangat mengantuk dan lelah. Ia menemukan langit-langit kamar yang remang, dan pikirannya masih linglung sesaat.

Jungkook mendengar ringisan dari samping tubuhnya, lalu ia menemukan Yoongi yang tidur meringkuk dengan posisi yang sedikit merosot dibanding sesaat sebelum ia tertidur.  Dapat terlihat kakaknya itu berkeringat banyak, kendati pendingin ruangan yang menyala dan ia tidak merasa panas sama sekali. 

Sudut bibir Yoongi bergetar dengan tangan didepan dada yang jemarinya mengepal. Benar-benar tidur dengan posisi membola, meringkuk seperti didalam kapsul. 

Jungkook jelas merasa khawatir, hampir membangunkan Yoongi namun urung sebab tidak tega. Pada akhirnya yang ia lakukan adalah merapatkan tubuhnya dan menarik Yoongi dalam dekapan tangan kurus itu. Posisi Yoongi yang sedikit lebih rendah dari dirinya, menjadikan wajah sang Kakak tenggelam pada permukaan dadanya. Jungkook menyisir rambut Yoongi yang basah karena keringat, dan menarik selimut lebih tinggi. Persis seperti yang dilakukan Kakaknya ketika ia tidak dalam kondisi baik.

Memandang lurus dengan kosong, satu hal yang bertengger dalam kepalanya, "Apa sesakit ini?"[]









A/n:

Ini benar-benar diluar ekspetasiku, ternyata banyak juga yang menunggu ceritaku ini ya?  Kalian luar biasa. 

Aku jadi penasaran nih, tolong yang membaca ceritaku dari awal komen disini; 

Siapa yang baru nemu kemarin hayooo?  Komen dong;

Lalu, dari mana sih kalian dapet ceritaku? Komen disini; 

Daaaan, apa sih yang ngebuat kalian betah banget nunggu cerita ini up? Padahal aku suka PHP wkwkw

Oh iya;  kalian sayang aku? 


Di isi ya, supaya aku tambah semangat wkwkwk

LUV U ALL <3

Dream SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang