chapter 38

595 95 17
                                        

Happy reading..
Jangan lupa VOTE DAN KOMENTAR sebelum membaca..
Kalo gak jodohnya jauh loh..  Hahhaa..
.
.
.

Chanyeol baru saja menyelesaikan meetingnya bersama klien ketika ponselnya berdiring, melihat nama yang tertera Chanyeol tersenyum. Ia yakin sepupunya itu sudah mengomel karena Chanyeol telat, salahkan saja kliennya yang enggan berhenti bicara hingga hampir 1 jam lebih.

"halo"

"yak chan,  kau dimana eoh?? Kenapa belum datang?? "

"maaf hyun, aku baru selesai meeting. Aku akan segera kesana, alamat yang kau berikan sudah benar kan??"

"ya.. Atau kau mau aku kirimkan lokasiku agar kau lebih mudah menemukannya?? "

"baiklah, aku tutup"

"tunggu Chan,  aku boleh meminta bantuanmu tidak?? "

"bantuan apa lagi hyun?? ", chanyeol menjawab dengan malas dan memutar bola matanya.

"hehehe..  Tolong belikan beberapa beer dan makanan ringan. Aku lupa membelinya.. Tolong ya"

"hmm"

"ya sudah,  jangan terlalu lama karena banyak yang perlu kita bereskan disini"

"ya ya.. ", Chanyeol langsung memutus panggilan itu

Ia segera memasuki mobil kantor yang dipakainya untuk beberapa hari ini dan membuka alamat yang sudah dikirim hyunsik menggunakan map.

.
.
.

Kyungsoo saat ini berada dirumah Yuri,  ia beranjak kedapur untuk membuat makan malam mereka. Padahal Yuri sudah melarang Kyungsoo bekerja mengingat bahwa kyungsoo sedang mengandung, lagipula apa gunanya beberapa maid yang sudah Yuri bayar mahal untuk memasak. Tapi kyungsoo tetaplah Kyungsoo,  dengan pasrah Yuri mengizinkan menantunya itu memasak asal dibantu oleh maid.

Sedangkan sikecil Doyoung sedang bermain dihalaman depan bersama Shiro supir keluarga ini. Doyoung begitu penasaran dengan burung peliharaan kakeknya yang baru dibeli beberapa hari lalu.

"Shilo samchoon, apa nama bulung ini?? Walnanya sangat cantik, young suka", saat ini Doyoung sedang memberi makan burung itu dengan pisang yang ia bawa dari dalam rumah.

"merak tuan muda,  akan lebih cantik lagi jika ia sedang mengembangkan bulunya", jawab Shiro dan mendapat anggukan doyoung yang membuat Shiro gemas.

"melihat bulung ini makan young jadi lapal,  ayo samchoon.. Antal young kedalam", Shiro tersenyum dan menggandeng tuan mudanya itu menuju rumah.

"eomma.. Eomma.. ", suara panggilan doyoung menggema diseluruh rumah.

"eomma didapur sayang", dengan berlari kecil doyoung menghampiri kyungsoo.

"eomma,  young mau makan cookies coklat", kyungsoo menepuk keningnya, bagaimana Ia bisa lupa membawa cookies kesukaan doyoung itu. Kyungsoo berjongkok dan menyamai tingginya dengan doyoung..

"young..  Eomma minta maaf ya,  eomma lupa membawa cookies itu. Bagaimana jika nanti setelah eomma selesai memasak kita membelinya..", doyoung mempoutkan bibirnya.

"tapi young mau sekalang eomma", kyungsoo bingung,  akan sulit membujuk doyoung jika menyangkut cookies kesukaannya itu.

Baru saja ia ingin menjawab tiba-tiba perutnya mual.

"huekk.. Huek.. ", kyungsoo berlari kearah wastafel.

Doyoung yang melihat itu tampak mengkhawatirkan kyungsoo,  dia mengikuti kyungsoo dan memeluk kaki kyungsoo erat.

This Destiny (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang