chapter 47

603 109 32
                                    

Happy reading guys..
.
.
.

Chanyeol hanya terdiam didepan kaca memandang pantulan dirinya yang sangat sempurna dengan tuxedo hitam itu. Tapi sayang, tak ada senyuman sama sekali padahal hari ini adalah hari pernikahannya.

"bisakah aku menghilang??", tanyanya pada diri sendiri.

"bisakah kali ini aku benar-benar menghilang dari dunia ini?? "

"hey.. Bagaimana calon pengantin prianya menghilang?? Aku akan sia-sia kembali ke Korea jika kau gagal menikah", Sehun menepuk pundak sahabatnya itu.

"sehun-ah", Chanyeol memeluk Sehun.

"heii.. Apa kau sangat merindukanku?? Apa perlu ciuman panas dariku agar rasa rindumu terpuaskan?? ", Chanyeol langsung melepas pelukannya.

"sialan!! ", Sehun hanya tertawa melihat wajah muak Chanyeol.

"aku senang kau akhirnya mau menikah, jangan lagi pikirkan masa lalu Chan. Bangun kembali kebahagiaanmu, kau pantas bahagia Chan", wajah Chanyeol berubah sendu.

"aku tulus mengatakannya, tak ada hal apapun yang kuinginkan sekarang selain kebahagiaanmu Chan. Dan Aku yakin Baekhyun noona wanita yang tepat untukmu", Chanyeol hanya tersenyum kecut.

"ayoo.. Sudah waktunya ke altar, imo memintaku menjemputmu agar kau tak kabur. Hahhaha.. ", tawa palsu, Sehun tau benar apa yang dirasakan sahabatnya, tak ada kebahagiaan sedikitpun diwajah tampan itu.

Chanyeol bisa melihat Baekhyun yang amat sangat cantik dengan gaun putih, disebelahnya ada Appanya yang menjadi pengiring karena Baekhyun sudah tak memiliki siapapun.

"appa mohon,  jadilah keluarga bahagia Chan", hanya itu yang diucapkan Appanya saat menyerahkan Baekhyun.

Soo.. Apa ini akhir dari semuanya?? Tak bisakah kau menghentikan semua ini?? Tak bisakah aku kembali padamu.. Aku mencintaimu Soo..

.
.
.
.

"Eomma!!! ", Doyoung berteriak memanggil Kyungsoo, ia baru saja kembali dari acara jogging pagi bersama Kai dan Kris.

"iya sayang, eomma didapur"

"eomma lihat apa yang young bawa", Doyoung memberikan sebuket kecil bunga baby breath.

"ya ampun cantik sekali sayang, terima kasih banyak ya nak", Kyungsoo begitu tersentuh melihat putranya tumbuh menjadi anak yang begitu manis.

"hehehee.. Sebenalnya Appa yang membeli, tapi Appa bilang Eomma akan lebih bahagia jika young yang membelikan pada eomma", Kyungsoo terkekeh.

"yak Kim Doyoung!! Bukannya itu rahasia kita?? ", Kai yang baru masuk langsung menggelitiki putranya itu.

"hahahhaa.. Ampun Appa.. Hihihi.. Geli.. "

"dasar kau ini, ayo kita mandi bersama", Kai mengangkat Doyoung.

"pagi sayang", Kai mengecup dahi Kyungsoo,  "kau masak apa Soo??"

"aku hanya mengawasi, eomma melarangku bekerja", Kyungsoo mempoutkan bibirnya.

"hahaha.. Itu karena eomma khawatir padamu sayang.. Ya sudah, aku dan doyoung akan mandi dulu. Setelah itu kita sarapan bersama ya?? ", Kyungsoo mengangguk.

"oppa", saat Kai akan berbalik menuju kamar mereka Kyungsoo memanggil.

"hmm"

"kemari sebentar"

"menunduk oppa, Kyung ingin membisikkan sesuatu", Kai geleng-geleng kepala melihat sifat istrinya itu. Apa salahnya bicara langsung saja, toh hanya ada mereka disana.

This Destiny (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang