Chapter 57

525 123 83
                                    

Jangan lupa VOTE SEBELUM MEMBACA DAN KOMEN SETELAHNYA..

Sorry guys, U nulisnya pakai hp karena laptop lagi rusak. Kalo ada yg kurang2 mohon dimaklumi ya..

Love yeahh..

Happy reading
.
.
.

Jongin memilih mengikuti Kyungsoo secara diam-diam, bukan bermaksud tak percaya. Ia hanya khawatir dan penasaran dengan penyebab perubahan Kyungsoo beberapa minggu ini.

"Sungai Han? Untuk apa Kyungsoo kemari?", Jongin menghentikan mobilnya sejalan dengan terhentinya taksi yang membawa Kyungsoo. Terlihat Kyungsoo yang turun dan terdiam sesaat sebelum melangkahkan kakinya.

Jongin segera melepas seatbelt dan turun mengikuti Kyungsoo, ada perasaan was-was dan tak tenang yang terus Jongin rasakan sedari awal mengikuti. Ia sempat menduga-duga perubahan Kyungsoo karena pertemuan mereka sebelumnya dengan Chanyeol. Tapi Jongin berusaha menghapus kemungkinan- kemungkinan terburuk dan memilih percaya pada Kyungsoo. Ia yakin Kyungsoo tak akan tega menyakitinya.

deg..

Langkahnya terhenti, dadanya berubah panas saat melihat pemandangan di hadapannya, berani sekali lelaki itu memeluk istrinya. Memeluk istrinya...

Jongin marah, Jongin tak terima, mengapa Kyungsoo tak mencoba menepis pelukan itu? Apakah cinta yang pernah Kyungsoo ucapkan hanya sekedar ucapan agar ia tenang? Apa ini maksud Kyungsoo ingin mengakhiri semuanya? Apa ia ingin meninggalkan Jongin dan kembali pada Chanyeol? Apa benar Chanyeol tak pernah pergi dari hati Kyungsoo?

.

.

.

Kyungsoo Pov

Aku memandang keluar dari jendela taksi yang akan membawaku menemui Chanyeol, sungguh aku begitu bimbang. Bagaimana caraku membuat Chanyeol mengerti? Bagaimana caraku meyakinkannya bahwa aku benar-benar tak bisa kembali padanya? Sungguh aku tak ingin lagi menyakiti hatinya maupun hati Oppa.

Sekali lagi biarlah aku memendam perasaanku untuk Chanyeol, biarlah rasa sakit ini kutelan sendiri. Demi tuhan aku tak ingin egois dan menyakiti Oppa, bahkan mungkin Chanyeol. Bagaimana mungkin aku bisa bahagia jika aku tahu banyak hati yang terluka jika kami bersama. Aku yakin kami tak mungkin bisa hidup bahagia.

Chanyeol..
Nama dan kenangan denganmu akan tersimpan indah di sudut hatiku. Aku tak akan membencimu seperti sebelumnya, aku berjanji.

Panggilan dari supir taksi menyadarkanku, ahh.. Sudah sampai ternyata. Aku memberikan beberapa lembar uang dan keluar, sungguh pemandangan sungai Han dimalam hari tak pernah mengecewakan.

Aku menarik nafasku sejenak, mengumpulkan semua keyakinan dan kekuatan untuk menolak Chanyeol. Menguatkan diriku sendiri agar tak goyah dan berganti memilih Chanyeol.

Kulangkahkan kakiku, bisa kulihat pria yang begitu kucintai itu duduk sendirian. Wajahnya sangat pucat, kesedihan dan kekhawatiran tampak jelas dimatanya. Ya tuhan, hatiku sakit sekali melihatnya.

"Chan", kupanggil ia dengan suara sehalus mungkin. Ia mendongakkan wajahnya dan tersenyum begitu lebar. Tanpa bisa kutahan, ia memeluk ku begitu erat. Bisa kurasakan ia begitu lega saat melihatku, seakan kekhawatirannya terbang entah kemana.

"kau datang Soo, terima kasih.. Aku sangat bahagia.. ", hangat.. Pelukan Chanyeol masih sama hangatnya. Rasanya nyaman dan begitu terasa melindungi.

Deg..

Aku langsung melepas pelukannya, mengapa lagi-lagi aku begitu lemah jika berhadapan dengan Chanyeol. Ini salah, bukan ini tujuanku datang kesini.

This Destiny (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang