Biasakan memberikan vote sebelum membaca dan komen setelahnya ya.. 😘
Happy reading guys..
.
.
.
.Baekhyun masih terdiam memandang kertas dihadapannya, masih ia ingat betul apa yang diucapkan dokter dan betapa bahagianya wajah Yoona yang mengantarnya.
Ada rasa bahagia, namun perasaan was-was dan takut lebih mendominasi perasaan dihatinya kini. Ntah apa yang akan Chanyeol pikirkan saat ia tahu kabar ini.
Ceklek..
Pintu rumah mereka terbuka menampilkan wajah lelah Chanyeol, seperti biasa Baekhyun akan mengambil tas Chanyeol dan membuatkan teh hangat.
"ini tehnya Chan"
"terima kasih Bee", Chanyeol tersenyum dan meminum tehnya.
"apa tadi eomma jadi datang?", Chanyeol memandang Baekhyun yang melamun.
"Bee"
"huh.. Y-ya C-chan.. "
"apa kau baik-baik saja? Apa ada masalah? "
"a-ani.. A-aku.. ", Chanyeol masih memandangi Baekhyun.
"kau bisa bercerita padaku Bee, kita berteman kan? "
Deg..
Apa kau masih akan menganggap aku temanmu jika kau tau berita ini Chan? Apa kau masih mau melihatku? Apa kau masih akan tetap disini bersamaku?
"Bee.. Are you ok? "
"ya aku baik Chan, a-ayo makan.. ", Baekhyun perlahan memasukkan hasil pemeriksaan itu kekantongnya dan menarik Chanyeol kearah dapur.
Huekk.. Huekk..
Chanyeol yang baru saja akan turun untuk mengambil minum menghentikan langkahnya, bisa ia dengar Baekhyun yang muntah dikamarnya. Karena khawatir Chanyeol langsung mengetuk kamar Baekhyun.
"bee.. bee.. Buka pintunya.. ", lama tak terdengar jawaban dari dalam kamar. Merasa khawatir Chanyeol memutuskan masuk meskipun menurutnya itu tidak sopan.
Ceklek..
Nampak wajah Baekhyun yang pucat dan berkeringat baru saja keluar dari kamar mandi.
"ya ampun Bee.. Ada apa denganmu? ", tanpa pikir panjang Chanyeol langsung berlari ke arah Baekhyun dan menggendongnya ke ranjang karena hampir saja Baekhyun terjatuh saking lemahnya.
"a-aku.. sepertinya aku hanya masuk angin Chan", Baekhyun hanya tersenyum lemah menjawab pertanyaan Chanyeol.
"ayo kedokter saja Bee", Chanyeol tampak khawatir.
"tak perlu Chan.. Sebaiknya kau kembalibke kamarmu, besok pagi kau ada rapat kan?? Aku yakin setelah tidur keadaanku akan baik-baik saja", Baekhyun berusaha tersenyum meyakinkan Chanyeol.
"huhh.. Apa kau yakin?? Wajahmu pucat Bee", Baekhyun mengangguk meyakinkan sembari menahan rasa mual yang terus muncul.
"Baiklah, tunggu disini aku akan ambilkan obat didapur", baru saja akan bergerak tapi Baekhyun menahan tangan Chanyeol.
"tidak usah Chan"
"jika tidak minum obat kau tidak akan cepat sembuh Bee", Baekhyun menggeleng.
Bukannya tidak mau, tapi Baekhyun takut obat itu akan menyakiti calon anaknya. Bagaimanapun obat sangat tidak baik untuk kandungan.
"Bee.. "
"teh hangat saja Chan"
"baiklah, berbaringlah selagi menungguku", Chanyeol sedikit terburu-buru keluar.

KAMU SEDANG MEMBACA
This Destiny (END)
FanfictionCerita ini murni dari hasil kerja keras otak upik.. Dilarang keras mengcopy, memplagiat dan tindakan tidak terpuji lainnya. Mohon dihargai dan dicintai.. Hihihi.. Update setiap selasa dan jum'at Dedek" yang belum 17 tahun jangan pada baca ya.. ...