chapter 31

567 73 4
                                    

Happy reading bebeb bebeb sekalian..

.
.
.
.
.

☔☔☔

Kyungsoo melangkan kakinya yang begitu lemah menuju kamarnya,  masih terngiang dengan jelas perkataan Appanya yang berniat menggugurkan anaknya. Kyungsoo begitu kecewa, Bagaimana Appa yang begitu disayanginya itu bisa berpikir sekejam itu,  meskipun ia tau semua ini akibat ulahnya sendiri tapi menggugurkan kandungannya sangatlah kejam.

Dengan tangan yang bergetar kyungsoo menghubungi nomer chanyeol,  namun kekasihnya itu tak juga mengangkat.

"chan..  Kau kemana?? Hiks.. Chan..  Angkat telponnya,  aku membutuhkanmu..  Hiks.. ", kyungsoo terus saja mendial nomer chanyeol.

.
.
.

Chanyeol segera merapikan segala berkas yang ada dimejanya,  dia memutuskan untuk pulang dan memberitahu ibunya untuk bersiap kerumah kyungsoo.

Bagaimanapun malam ini semuanya harus selesai,  dia harus menemui kyungsoo bagaimanapun keadaannya, meskipun ia merasa sekarang ia masih belum pantas menjadi seorang ayah.

Chanyeol mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumahnya,  sebelumnya dia sudah menelpon ibunya untuk bersiap.  Meskipun chanyeol tak menjelaskan alasannya dan membuat Yoona khawatir.

Jalanan tampak sepi dikarenakan hujan deras yang mengguyur,  chanyeol bahkan harus ekstra fokus karena kabut akibat hujan begitu tebal.

Chanyeol memasuki rumahnya,  dan tampak Yoona yang sudah menunggu di sofa ruang tamu dengan memegang ponsel dengan tatapan khawatir.

"sebenarnya ada apa chan??  Eomma berkali-kali menghubungimu tapi tak kau angkat" yoona menghampiri chanyeol.

"kita harus segera kerumah kyungsoo eomma,  chanyeol harus segera melamar kyungsoo sebelum semuanya terlambat"

"tapi chan,  kenapa buru-buru sekali?? ", chanyeol baru akan menjawab,  tapi ia baru teringat ponselnya tertinggal dimobil dan ia takut kyungsoo menghubunginya.

"sebentar eomma,  chan ambil handphone dimobil sebentar", chanyeol berlari kearah garasi dan mengambil ponselnya. Benar saja terdapat puluhan panggilan tak terjawab dari kyungsoo.

Baru saja ia akan menelpon balik kyungsoo,  tapi kyungsoo sudah menelponnya terlebih dahulu.

"hallo sa-"

"kenapa baru mengangkat telpon chan??!!  Apa kau tidak tau aku sudah hampir gila disini??!!! ", kyungsoo langsung menghujani chanyeol dengan berbagai pertanyaan,  sedangkan chanyeol bingung mengapa kyungsoo sangat panik.

"ada apa sayang??  Ponselku tertinggal dimobil,  begitu appa sampai kerumah kami akan langsung kerumahmu sayang", chanyeol menjawab halus,  ia tak mau ikut panik karena bagaimanapun kyungsoo butuh ditenangkan.

"cepat datang chan!!! Appa akan memisahkan kita dan menggugurkan anak kita!! ",

"APA??!!!!  Bagaimana mungkin paman suho setega itu sayang,  kau tau dari mana?? ", meskipun syok,  tapi chanyeol yakin Suho tak mungkin tega menggugurkan cucu kandungnya.

"cepat datang chan..  Hiks..  Aku takut.. ", terdengar suara kyungsoo yang begitu pilu.

"apa paman suho serius sayang?? "

"CEPATLAH CHAN.. HIKS.. KAU TAU APPA KU SANGAT MEMBENCIMU KAN??!! HIKS.. A-AKU SUDAH CUKUP HIKS SABAR MENUNGGUMU SEBULAN INI,  HIKS CEPAT DATANG DAN SELAMATKAN ANAK KITA?!!",

"Aku datang sayang, aku pasti akan melindungi kalian berdua. Tunggu aku sayang,  aku mencintaimu", chanyeol mematikan sambungan telpon dan segera berlari kedalam rumah dan mengambil kunci mobilnya. Yoona yang melihat putranya tergesa-gesa menarik tangan chanyeol.

This Destiny (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang