Jangan lupa VOTE sebelum membaca dan berikan KOMENTAR setelahnya..
Happy Reading Guys
.
.
.
Kai baru saja menidurkan Doyoung setelah hampir 3 jam mencoba menenangkan putranyayang menangis karena mencari Kyungsoo. Sore tadi ia bergegas pulang saat menerima panggilan dari bibi Jung, wanita paruh baya itu mengatakan Doyoung dan Tae Oh menangis mencari Kyungsoo. Bibi Jung mengatakan pagi tadi Kyungsoo berkata ingin membeli beberapa perlengkapan dapur dan berjanji akan pulang sebelum makan siang. Tapi kenyataannya hampir jam 8 malam tapi Kyungsoo belum juga tiba. Kai sangat khawatir karena ponsel Kyungsoo pun tak bisa dihubungi. Ia bertambah khawatir saat Shiro yang kembali tanpa Kyungsoo. Shiro mengatakan bahwa ia sudah mencari ke seluruh sudut supermarket tapi tak menemukan Kyungsoo.
Kai sudah akan mengambil kunci mobilnya saat Bibi Jung datang sambil menggendong Tae Oh yang menangis. Hatinya sakit melihat tangis putranya, ia bawa Tae Oh ke dalam pelukannya. Meski ia begitu ingin mencari Kyungsoo tapi saat ini putranya lebih membutuhkannya.
"sepertinya tuan muda haus tuan, saya akan memanaskan susu yang sudah di sediakan nyonya", Kai hanya mengangguk lemah dan mencoba menghentikan tangis putranya.
"kau kemana Soo-ya?? semoga kau baik-baik saja sayang", Kai memandang pintu rumah mereka berharap Kyungsoo segera kembali.
.
.
.
"kalau begitu ayo tinggalkan mereka", Chanyeol menatap Kyungsoo dengan wajah serius," ayo lupakan semuanya dan kembalilah bersamaku"
Kyungsoo terdiam di tempatnya, ia tak habis pikir Chanyeol bisa mengatakan hal itu. Bagaimana mungkin Chanyeol memintanya melupakan suami dan anaknya. Melupakan kenangan kenangan bahagia serta perjuangan Kai untuk membuatnya kembali bangkit. Bagaimana mungkin Chanyeol juga tak memikirkan perasaan istrinya yang kini tengah mengandung.
"Kau gila Park Chanyeol", Kyungsoo menatap Chanyeol tak percaya.
"ya.. aku memang sudah gila sejak kau meninggalkanku. Aku gila karena setiap hari mengharapkanmu untuk kembali padaku. Aku gila, Soo. Aku gila karena terlalu mencintaimu" Chanyeol menatap Kyungsoo dengan tatapan putus asa dan tersakiti.
"Chan..", suara Kyungsoo melemah.
"apa yang salah, Soo? aku tau kita berdua masih saling mencintai. Apa salah jika aku memintamu untuk berada disisiku? Apa salah jika aku berharap bisa bahagia bersamamu?"
"Chan.. tapi aku sudah punya su-"
"aku tahu, tapi apa yang harus kulakukan, Soo? Mengetahui kau pun masih mencintaiku membuatku benar-benar tak mau kehilangan kau lagi", Chanyeol hampir saja menangis mengatakannya.
"a-aku tak mungkin meninggalkan Jongin Oppa dan putraku"
"kenapa, Soo??!! Kenapa?? Bukankah sudah cukup beberapa tahun ini Jongin Hyung bersamamu?? Kali ini biarkan aku yang bersamamu, Soo" , Chanyeol tampak begitu frustasi. Ia tahu apa yang ia pinta salah, tapi apa yang bisa ia perbuat. Ia pun ingin hidup bahagia bersama Kyungsoo.
"a-aku-"
"tak bisakah kau memberiku kesempatan juga?? Kumohon, Soo", Chanyeol berusaha bangkit dari ranjangnya membuat Kyungsoo langsung menghentikannya.
"jangan bergerak, Chan. Keadaanmu masih belum baik", Kyungsoo tampak begitu khawatir.
"lihatlah, kau bahkan masih mengkhawatirkanku, Soo", Kungsoo diam, " ku mohon beri aku kesempatan, setidaknya pikirkan juga perasaanmu, Soo. Perasaanku... Perasaan kita..."
KAMU SEDANG MEMBACA
This Destiny (END)
FanfictionCerita ini murni dari hasil kerja keras otak upik.. Dilarang keras mengcopy, memplagiat dan tindakan tidak terpuji lainnya. Mohon dihargai dan dicintai.. Hihihi.. Update setiap selasa dan jum'at Dedek" yang belum 17 tahun jangan pada baca ya.. ...