chapter 34

581 84 10
                                    

Happy reading guys..
.
.
.

Chanyeol masih terus terdiam di ranjang rumah sakit, pandangannya tampak kosong. Pikirannya masih tertuju pada gadis yang kehilangan bayinya karena perbuatannya. Masih terbayang dalam ingatannya wajah sang gadis yang begitu terpukul dan tersakiti karena perbuatan dan kata-katanya. Mengingat bayi itu yang tlah tiada membuatnya begitu tertohok,  ntah mengapa ia ingin menangis begitu keras.

Yoona yang masih terpukul pun tak hentinya menangis di sofa tak jauh dari ranjang mengetahui calon cucunya tlah tiada. Tak jauh berbeda dari ibu dan anak itu tampak Siwon yang mengatup wajahnya dengan tangan dan terus saja menunduk.

Mereka benar-benar berduka dan syok dengan kabar yang mereka dengar beberapa waktu lalu,

"kenapa kau menyakiti kyungsoo??!! Apa yang kyungsoo lakukan hingga kau menyakitinya chan??!! ", chanyeol hanya diam

"JAWAB APPA CHAN??!!!", Yoona yang berada disamping Siwon tersentak dan meremat lengan Siwon.

"yeobo tenanglah,  hiks..  Kumohon jangan emosi.. Hiks", Yoona masih terus menangis.

"cucu kita meninggal Yoona-ya,  dan itu karena anak kita. Bukan karena orang lain,  ia tiada karena Ayahnya sendiri. Bayi yang dikandung kyungsoo itu cucu kita yoona-ya. Kau..!!", Siwon menunjuk Chanyeol.

"apa yang kyungsoo lakukan hingga kau menyakitinya??!! Aku tau kau sama sekali tak mengingat kyungsoo,  tapi bagaimana bisa kau menyakitinya??!!! Dia sedang mengandung Chan??!! ", Chanyeol masih terdiam, fikirannya begitu berantakan.

"apa kau tau,  malam sebelum kau kecelakaan kau berniat melamar kyungsoo. Kau mengatakan semuanya padaku malam itu, dan memintaku untuk kembali. Ya tuhan..   Bagaimana bisa kau menyakiti gadis yang sangat kau cintai itu chan??!! ", Chanyeol terhenyak,  perlahan muncul ingatan wanita yang menangis ditelpon dan meminta Chanyeol untuk segera datang.  Tangisan wanita itu begitu pilu,  dalam ingatannya Chanyeol pun ikut menangis dan mencoba menenangkan wanita itu.

"aku mencintaimu Chanyeol-ah.. Cepatlah datang.. Hikss..  Cepat Chan.. Hiks.. "

"sabarlah sayang,  aku sedang dalam perjalanan. Tunggulah sebentar lagi sayang,  aku mencintaimu"

Lalu yang Chanyeol ingat setelah itu adalah mobilnya yang terbalik beberapa kali dan semuanya berubah gelap.

"ARGGGHHHHHHHH!!!!! ", Chanyeol memegang kepalanya yang begitu sakit,  tiba-tiba muncul berbagai kenangan.

"aku bersumpah. Sayang,  itu hanya kesalahpahaman.  Aku dan Irene tak ada hubungan apapun.  Aku hanya menganggapnya adik"

"kau cantik sekali kyung,  aku semakin mencintaimu"

"maafkan aku.. Maaf karena terlalu mengekangmu"

"apa yang kau lakukan dengannya kyung?!! Apa kau menyukai jongin hyung??!! "

"ARGGHHHHHH!!!!! ", lagi-lagi Chanyeol berteriak keras, Yoona dan Siwon segera berlari kearah Chanyeol.  Baekhyun dengan sigap memanggil dokter.

"hiks..  Kenapa denganmu sayang??", Yoona memeluk chanyeol,  namun Chanyeol tidak menjawab,  ia hanya terus saja berteriak kesakitan.

"argghhh..  Sakit..  Argghhhh?!!!!!", Chanyeol memukul-mukul kepalanya,  Yoona berusaha mencegah namun tenaganya tak cukup kuat.

"tenanglah Chan,  kau kuat. Ya tuhan,  kenapa lama sekali dokter datang", Siwon beranjak keluar untuk mencari dokter, namun langkahnya terhenti ketika melihat dokter yang datang bersama Baekhyun.

.
.
.

Diruangan lainnya tampak wanita yang masih tertidur pulas diranjang rumah sakit,  disampingnya ada pria yang tak melepaskan genggaman tangannya walau sesaat. Tak jauh dari pria itu tampak Kris yang terduduk disofa masih dengan wajah yang penuh amarah.

This Destiny (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang