3. Archilla Putri

1.7K 108 29
                                    

Hai genk, apa kabar???? Chapter baru nih, semoga suka ya.
Dan jangan lupa Voment nya supaya iskha tambah semangat lagi nulisnya.
Terima kasih.

Di bagian terakhir chapter ini iskha bakal ngasih Trailer DECEMBERLY ya, dan ada juga beberapa foto para pemain DECEMBERLY.
Kalau kalian ada saran untuk para pemainnya, bisa langsung coment karena pasti akan membantu sekali.

HAPPY READING GUYS

Tetap semangat!!!

***

Kamu akan tersadar kalau kamu mencintainya ketika cemburu itu datang menyapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu akan tersadar kalau kamu mencintainya ketika cemburu itu
datang menyapa.

***

Bel pulang sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu, yang di tunggu belum juga datang. Rizka sudah cabut sedari tadi, tinggal Nada sendirian menunggu Harsya di parkiran.

Sekolah mulai terlihat sepi, di parkiran pun hanya tinggal beberapa motor saja, dan mungkin itu milik anggota Osis yang sedang rapat termasuk juga Harsya.

"Sorry Nad lama, tadi banyak banget yang di bahas, nyari kandidat calon ketua Osis pengganti gue."

"Udah biasa gue nunggu lo Har."

"Lah baru nunggu 15 menit, lamaan juga gue pas nungguin lo dulu."

"Dih, kapan?"

"Dulu pas nunggu lo di lahirin sama nyokap lo, 16 hari 5 jam 10 menit 28 detik, waktu gue lahir duluan di dunia yang sepi ini. Lalu gue memohon ke Tuhan minta Bidadari cantik buat nemenin gue."

"Terus Tuhan ngabulin kan? Terbukti dengan hadirnya gue di sini."

"Ng....nggak deh kayaknya, lebih tepatnya Tuhan belum ngabulin permintaan gue. Karena yang datang bukan bidadari melainkan ampas kopi."

"Harsya!!! Dasar pinggiran koreng, sini gue cabein tuh mulut sekilo baru tau rasa lo, mumpung harga cabe-cabean murah di pasar."

"Tapi seneng kan lo di tungguin cowok seganteng gue?"

"Apaan sih pinggiran koreng, gak jelas! Udah buruan ayok ke warung Bu Siti, kehabisan nanti gak kebagian, tau sendiri shomay Bu Siti itu enak banget rasanya. dan banyak pula anak-anak dari sekolahan lain yang nongkrong di sana."

"Iya udah ini helm pake!" perintah Harsya menyodorkan helm ke Nada.

"Har traktir gue ya!"

DECEMBERLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang