25. Kafe Nuha 2

739 61 24
                                    

Now playing
•••
Begitu indah(Padi Band)
Vocal by Gabby

Bianglala sebagai nama lain dari pelangi.

Secara alami diperlukan perpaduan antara hujan dan kehadiran matahari untuk menghasilkan pembiasan cahaya warna warni yang indah. Begitu juga dengan kehidupan kita. Hidup kita menjadi lebih berwarna tatkala kita bisa merasakan kesedihan dan kebahagiaan. Apabila kita tidak pernah merasakan kesedihan, tentu kita tidak bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya bukan? Itulah bianglala kehidupan.

Dan benar saja, terkadang kita memang harus merasakan kesedihan untuk mengerti apa arti kebahagiaan. Mengalami kehilangan untuk lebih menghargai arti kehadiran. Merasakan sakit untuk lebih mengerti arti penting kesehatan. Begitu pula alam yang menghadirkan hujan untuk kita bisa melihat seperti apa keindahan bianglala itu.

 Begitu pula alam yang menghadirkan hujan untuk kita bisa melihat seperti apa keindahan bianglala itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, kamu yang selalu membuat hari-hariku seperti warna-warni bianglala. Seorang gadis manis penyuka pahitnya ampas kopi yang mampu menyusun partikel-partikel rasa supaya menjadi senada.


Happy Reading
|||

Saat Wandha pergi, ada dua orang yang sempat berpapasan dengannya. Satu orang memakai kemeja navy yang sengaja digulung di bagian lengannya. Yang satu lagi memakai topi hitam dan membawa kamera yang tersampir di pundak sebelah kirinya.

Wandha berjalan penuh amarah dengan menghentakkan kakinya dan sibuk menyingkirkan beberapa spaghetti yang masih menempel di bajunya.

Dua orang laki-laki itu sempat berhenti mengernyit heran. Penampilan gadis itu sungguh sangat kacau. Iya, dua orang itu adalah Harsya dan Firman.

"Kenapa tuh cewek, pasti habis ulang tahun." Firman asal menebak.

"Kok bisa?" tanya Harsya dengan pemikiran temannya yang kadang suka asal-asalan.

"Ya itu sekujur tubuh di lumurin saus spaghetti sama di guyur kopi." Firman lagi-lagi mencoba berseloroh tidak jelas.

"Yey oncom, setahu gue kalau ultah di taburin tepung sama telur." tukas Harsya menarik topi Firman sampai miring ke kanan.

"Ya, orang kaya jaman now bro beda."

"Tunggu-tunggu, emang lo kenal sama tuh cewek Fir?"

Firman menggeleng cepat, "Nggak kenal gue, kenapa emang?"

"Terus urusan lo apa sotoy kayak gitu."

"Iya ya, sejak kapan gue sotoy kayak gini?" Firman menyengir tak berdosa.

"Baru sadar kalau lo itu sotoy dan kepo. Sejak lahir tahu nggak."

"Heh? Masak sih?"

"Iya, dulu aja sangking kepo dan sotoy nya lo, eek kambing di jalan aja di kira coklat kan lo. Lo cicip deh tuh sangking penasarannya, inget nggak lo?" Harsya tersenyum licik.

DECEMBERLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang