Now Playing
•••
Coba Ulangi
By; Sammy SimorangkirJika masalahmu seluas lautan di dunia ini, maka kamu hanya perlu mengharunginya dengan perahu kesabaran...
|||
Happy Reading
Harsya Haryaka & Adesca QotrunnadaNuha sudah tahu kiranya apa yang akan dibicarakan Surya dengannya. Tidak heran kalau Surya mengajaknya untuk membahas ini hanya empat mata saja.
"Om tahu dari mana kalau aku adalah putranya Mahesa." Nuha bertanya tanpa ragu hati. Setidaknya karena hal ini, Nuha tidak bisa tertidur semalaman.
"Dari Harsya." jawab Surya.
"Harsya, tahu kalau aku anaknya....?"
"Tidak. Harsya belum tahu kamu siapa Nu. Om Hanya memastikan nama panjang kamu, dan ternyata dugaan om benar."
"Sejak kapan om yakin aku adalah orang yang om maksud?"
"Sejak kamu mendonorkan darah untuk Mamamu. Waktu itu kamu terlihat khawatir"
"Dia bukan Mamaku." tegas Nuha
Surya menghembuskan nafas beratnya, seperti ucapan Nuha yang juga begitu berat. Surya yakin kalau anak muda di hadapan ini begitu sangat kecewa dengan sosok ibu kandungnya. Tapi Surya masih bisa melihat sewaktu malam dimana Nuha menolong ibunya, ada setitik kepedulian untuk Arina.
Bukankah hubungan darah itu hubungan yang penuh kekuatan cinta. Seberapapun kita membenci, seberapapun kita menjauh, pada akhirnya tidak bisa di pungkiri rasa kasih dalam diri kita itu ada.
Contoh saja hubungan saudara antara adik dan kakak. Walaupun sehari mereka bertangkar seratus kali, saling mendiamkan, saling marah. Pada akhirnya seratus kali pula kata maaf itu terucap dari tulusnya hati. Padahal sebelumnya mereka berkata aku benci punya saudara sepertimu, jangan bicara lagi denganku, atau jangan masuk kamarku dan sentuh semua barangku lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DECEMBERLY
Teen FictionGadis manis bernama Adesca Qotrunnada mempunyai kebiasaan aneh memakan ampas kopi. Dan bukan hanya itu, dia juga senang sekali membubuhkan kecap di setiap makanannya. Namun semua itu tidak membuat Harsya Haryaka sahabatnya terganggu dengan keanehann...