Playlist: Halu by
Feby Putri
Terkadang, tidak peduli seberapa besar kamu membenci apa yang dia lakukan, kamu slalu mampu temukan sebuah alasan buat memaafkannya.
Decemberly
|||Happy Reading
Apa lo bilang!" Nuha menoleh ke belakang dengan iris mata yang penuh tanya.
"Iya kak, Nada kan pernah bilang kalau waktu itu ketemu sama orang tuanya Harsya."
Nuha sedang mengingat-ingat kejadian tempo hari ketika membawa Nada ke restorannya dan di situ ada pengunjung yang katanya sedang bertengkar hebat. Nuha tidak menyangka kalau orang yang dimaksud itu tidak lain adalah nenek dan ibu kandungnya sendiri.
Memang benar waktu itu Nada pernah cerita kalau dia tidak sengaja bertemu dengan kedua orang tua Harsya dan sempat mengobrol sebentar. Tapi pada saat itu Nuha belum tahu kalau yang dimaksud ibunya Harsya itu Arina.
Nuha tidak berkata apa-apa. Segera dia menarik gas motornya dan melanjutkan perjalanannya menuju ke SMA PERSADA.
Nada heran dengan sikap Nuha yang tiba-tiba menjadi bisu dan menulikan telinganya. Suaranya hilang begitu saja seperti terlempar bersama hiruk pikuknya jalanan.
"Kak!" panggil Nada lirih. Tidak ada tanda-tanda Nuha akan merespon Nada.
"Kak Nuha!" panggil Nada sekali lagi, kali ini dia menaikkan volume suaranya. Namun lagi-lagi Nuha enggan menyahut.
Nuha malah memacu motornya di kecepatan tinggi. Pandangannya fokus melihat ke depan. Namun banyak sekali pertanyaan yang terselip di dalam otaknya.
Jangankan mengetahui tentang pertengkaran ibu dan juga neneknya. Membayangkan pertemuan mereka saja di rasa sangat mustahil untuk di percaya.
Yang jelas saat ini masa lalunya sedang berotasi di sekelilingnya. Ingin rasanya Nuha mengadu. Tapi kepada siapa dia akan berbagi beban? Kepada Ayah atau Neneknya? Karena itu tidak mungkin.
Ingin rasanya Nuha mencurahkan titik-titik hitam kisah masa lalunya kepada Nada. Tapi Nuha terlalu takut. Takut akan kenyataan kalau orang yang sangat Nada kenal adalah ibu kandung Nuha, yang sama sekali tidak pernah mengakui hadirnya Nuha di bumi ini.
Nuha memberhentikan motornya tepat di depan gerbang bertuliskan SMA 1 PERSADA. Lima menit lagi bel masuk akan berbunyi. Perkiraan Nada akan terlambat ke sekolah akhirnya tidak terjadi, ini berkat tumpangan Nuha.
Nada turun dari motor Nuha. Berusaha Nada membuka pengait helm di bawah dagunya, tapi sialnya susah untuk di buka.
"Sini biar gue," Nuha menarik tangan Nada agar mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
DECEMBERLY
Teen FictionGadis manis bernama Adesca Qotrunnada mempunyai kebiasaan aneh memakan ampas kopi. Dan bukan hanya itu, dia juga senang sekali membubuhkan kecap di setiap makanannya. Namun semua itu tidak membuat Harsya Haryaka sahabatnya terganggu dengan keanehann...