37. Rumit

675 57 36
                                    

Sebelum baca
Follow dulu iskha_cmd
Voment dan krisan
Iskha tunggu
•••

NOW PLAYING
•••
Tak terlupa
By; Angeline

Karena lo udah ngebebasin tangan ini, sebagai gantinya tangan ini bakalan meluk lo, ampas kopi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena lo udah ngebebasin tangan ini, sebagai gantinya tangan ini bakalan meluk lo, ampas kopi....

Happy Reading
|||

"Sorry, lo siapa?" ucap Harsya. Nada yang mendengarnya masih berpikir keras. Pertanyaan macam apa itu?

"Har, jangan bercanda sama gue. Ini nggak lucu tau!" sedikit keraguan, banyak ketakutan ketika Harsya bertanya tentang siapa diri Nada.

"Gue bener nggak tahu lo itu siapa, apa kita pernah saling kenal sebelumnya?" Harsya menatap Nada, mengisyaratkan bahwa dirinya juga serius.

Nada, Nuha dan Erizka, mereka sama bingungnya. Ternyata mimpi buruk Nada belum usai. Bagaimana jika benar Harsya tidak mengenali Nada lagi, bagaimana jika semua kenangan mengenai mereka lenyap begitu saja.

Erizka mendekat ke arah Firman. Aneh saja saat melihat Firman sedang asik menerima panggilan dari ponselnya.

"Iya, aku baik-baik saja Bu, cuma lecet sedikit, sebentar lagi aku juga pulang." kata Firman berbincang dengan seseorang yang ternyata ibunya, sepertinya beliau khawatir.

"Iya Bu semua aman. Wajah anak ibu yang paling ganteng ini juga aman kok, nggak sampai harus operasi plastik di korea." Firman sembari memegangi hidung dan area dagunya yang memar. Bukan karena kecelakaan tapi akibat hantaman bogem mentah yang dilayangkan Faisal di kedai soto.

Firman tahu siapa orang yang menjadi dalang penyebab kecelakaan dirinya dan Harsya. Bisa dipastikan Firman tidak akan tinggal diam.

"Udah dulu ya Bu. Ibu istirahat saja jangan nunggu aku. Assalamualaikum Bu" Firman memutuskan sambungan teleponnya.

Firman kaget saat menoleh ke sampingnya, ada Erizka yang ternyata sudah dari tadi memperhatikannya mengobrol dengan ibunya.

"Astaga kaget," Firman refleks memegangi dadanya, "udah beli rotinya?"

"Udah, nih." Erizka menunjukkan kresek yang berisi roti sobek dan air mineral.

Firman baru sadar kalau di sana juga sudah ada Nada dan, tunggu. Firman menangkap keanehan di antara Nada dan Harsya. Mata Nada terlihat berkaca-kaca saat sedang berdialog dengan Harsya.

DECEMBERLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang