46. Stalker

406 33 4
                                    

Enggak pernah bosan buat ngingetin.
Sebelum baca
Follow dulu iskha_cmd
Vote coment, kritik & saran
selalu di tunggu. Biar iskha semangat nulisnya. Emmuachhh...

Typo benerin please.

Sambil baca, seperti biasa play music di atas ya guys.

Dan jangan lupa buat baca cerita Iskha di flamedia judulnya RAHASIA CANTIK

Dikarenakan hampir sebulan tidak update. Hueheehe... Parah banget nggak sih lama. Jadi, iskha nulis part 46 ini sampai 3500 word. Semoga suka.

___________________________________

Now playing
••••
Serpihan hati
By; Adera Ega

•••

Kamu itu hanya seseorang yang memaksa masuk dalam hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu itu hanya seseorang yang memaksa masuk dalam hidupnya. Walaupun sudah ribuan kali mendapat penolakan.

Happy Reading

"Mah, aku ijin pulang sore iya. Soalnya mau main ke rumah teman." Naomi berteriak sambil menuruni satu persatu anak tangga.

"Iya, tapi jangan terlalu sore." Arina memberi himbauan kepada anak gadisnya. Tangannya sedang sibuk mencuci sebuah cangkir.

Naomi pun duduk dan bersiap untuk sarapan. Dia mengambil dua lembar roti tawar dan mengolesinya dengan selai nanas lalu melahapnya.

Terlihat kursi Ayah dan kakaknya yang kosong. Apa mereka sudah sarapan? Tapi tumben sepagi ini. Biasanya mereka akan menunggu jika salah satu dari mereka belum turun ke meja makan. Mungkin Surya sedang buru-buru, dan tunggu— Harsya juga kemana, bukannya dia belum mulai pergi ke sekolah.

"Ma, Papa sama Mas Harsya kemana?"

Tidak ada jawaban dari Arina. Dengan mulut mengunyah roti, Naomi menghampiri Ibunya yang sedang melamun dengan cangkir yang penuh busa di tangan dan keadaan keran yang masih menyala.

"Ma, kenapa?" Dari jarak yang dekat pun Arina masih terpegun.

"Mama sakit?" Naomi mulai khawatir, lantas dia mengguncangkan bahu Arina. Hingga akhirnya wanita paruh baya itu sadar dari lamunannya. Cangkir di genggaman Arina pun merosot ke dalam bak cuci piring.

"Mama sakit?"

Arina menggeleng. Wajahnya pucat. Yang jelas sesuatu telah terjadi tadi pagi. Itulah yang membuat dirinya bertingkah seperti ini.

Subuh tadi untuk pertama kalinya Arina bertengkar dengan Surya. Masalahnya karena Surya tahu, bahwa Arina telah menemui Laela mantan mertuanya tanpa sepengetahuan dari dirinya. Padahal Surya sudah mewanti-wanti agar Arina bersikap lebih tenang.

DECEMBERLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang