43. Yang sebenarnya

461 39 4
                                    

Sebelum baca
Follow dulu iskha_cmd
Vote coment, kritik & saran
selalu di tunggu. Biar iskha semangat nulisnya. Emmuachhh...

Typo benerin please.

_______________________________

Now playing
••••
Dengarkan hatiku
By;
Adera feat Nadia

Now playing••••Dengarkan hatikuBy;Adera feat Nadia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku marah sekali denganmu. Tapi semuanya seakan percuma ketika cintaku selalu lebih mendominasi.

|||
Happy Reading

Kalau disuruh memilih Nada atau Archilla, Naomi pasti akan memilih Nada. Jelas Naomi lebih akrab mengenal Nada di banding Archilla. Maklum sedari kecil mereka sudah bersama. Nada juga sudah seperti saudara sendiri bagi Naomi, begitu juga sebaliknya.

Untuk Archilla, Naomi menganggapnya biasa saja sebagai tetangga baru. Ya, tapi Naomi juga mengerti bahwa Archilla juga menaruh hati kepada kakaknya, Harsya.

Gadis yang masih duduk di kelas SMP itu tak sengaja mendengar cek-cok mulut antara Nada dengan Archilla di kantin rumah sakit kala itu.

Naomi sempat kaget ketika melihat Nada yang dengan mantapnya menampar pipi Archilla. Tidak menyangka saja, karena Naomi tahu sosok Nada merupakan sosok yang tidak bisa menyakiti orang lain.

"Terus mau lo apa Chill?"

"Mau gue, lo putusin Harsya. Lo jauh-jauh dari hidupnya. Karena kalau nggak, gue yang akan bikin Harsya jauh dari lo secara paksa dengan cara gue sendiri." ancam Archilla

"Nad, jadi cewek jangan terlalu welcome sama cowok, entar lo di kira keset kaki."

Kata demi kata yang keluar dari lidah Archilla yang tidak bertulang itu nyatanya mampu menyayat hati Nada.

Jangankan Nada, siapapun yang diperlakukan seperti itu sudah sepatutnya jika merasa marah dan sakit hati.

Belum lagi tuduhan atas kedekatannya bersama Nuha. Tidak seharusnya Archilla memfitnah Nada seperti itu.

Akhirnya Naomi paham kenapa Nada begitu murka dan tidak bisa menahan tangannya untuk memberi pelajaran kepada Archilla agar lain kali bisa menjaga mulutnya.

Naomi yang mulai ketakutanpun berusaha menghubungi Harsya kala itu. Tidak lama kemudian Harsya datang disusul dengan Nuha yang kebetulan juga sedang menjenguk Arina.

Harsya berhasil melerai kedua gadis yang saling mencaci maki bahkan menghardik satu sama lain. Sungguh tidak pantas di mana seharusnya rumah sakit menjadi tempat yang tenang malah dijadikan tempat pertikaian.

Harsya tidak membela siapa-siapa saat itu. Tapi tidak bisa dipungkiri kalau Harsya juga tidak membenarkan tindakan Nada yang telah memberikan serangan fisik kepada Archilla.

DECEMBERLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang