44. Kantor Polisi

482 34 15
                                    

Sebelum baca
Follow dulu iskha_cmd
Vote coment, kritik & saran
selalu di tunggu. Biar iskha semangat nulisnya. Emmuachhh...

Typo benerin please.

Sambil baca play music di atas guys soalnya easy listening banget.

_______________________________

Now playing
••••
Katakan saja
By; Khifnu

Hingga saat ini aku masih belum mampu berdamai dan mengiklaskan kenyataan pahit yang sudah lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga saat ini aku masih belum mampu berdamai dan mengiklaskan kenyataan pahit yang sudah lalu...

•••••
Happy Reading

Wanita paruh baya yang Nada telepon selang satu jam akhirnya datang juga. Wanita tersebut terlihat begitu sangat cemas.

Sepatu high-heelsnya menggema saat beradu dengan lantai kantor polisi. Rambut sebahu miliknya bergelayut seolah-olah mengikuti irama dari derap langkah kakinya.

Dari blazer warna hitam dan rok span yang dia kenakan, Nada bisa menebak kalau wanita itu merupakan seorang wanita karir. Lihat saja tas branded yang ditentengnya seharga ratusan juta. Belum lagi jam tangan yang harganya setara dengan sepuluh unit motor. Tak perlu seorang yang pintar untuk tahu kalau wanita itu dari kalangan kelas atas.

"Kamu yang tadi telepon saya?" tanya wanita itu.

Nada mengangguk pelan, "iya."

"Saya Dewi mamanya Julian."

"Nada," Nada mengulurkan tanganya dan Dewi menyambutnya.

Sekarang Julian dimana?"

"Di dalam tante." jawab Nada memberi keterangan bahwa Julian sedang ada di salah satu ruangan di kantor polisi bersama salah seorang temannya yang juga tertangkap.

Benar, seseorang yang Nada ikuti ke kantor polisi adalah Julian Rafardan.

Entah apa yang membawa Nada melakukan itu semua, peduli kepada seseorang yang selalu membuat kekacauan dengan dirinya bahkan berani mencelakai Harsya dan mempermainkan perasaan Erizka dengan menjadikan Faisal sebagai umpannya.

Tapi saat Julian memohon kepada Nada, sepertinya dia memang benar-benar sedang membutuhkan pertolongan. Dia ditangkap akibat kesalah pahaman, karena kebetulan dia dan teman-temannya sedang berada di tempat kejadian perkara.

"Saya masuk dulu," Dewi menuju ke ruangan dimana Julian berada bersama seorang laki-laki yang ditengarai adalah seorang pengacara.

"Silakan tante."

Menurut keterangan polisi, Julian ditangkap karena sedang berpesta narkoba di sebuah bengkel motor dengan teman-temannya.

Nada mendengar keterangan Julian dan temannya saat di interogasi polisi. Yang Nada dengar dari mulut Julian dan salah satu temannya, mereka di bengkel itu hanya sebatas nongkrong seperti biasa. Julian dan teman-temannya tidak tahu kalau ada geng motor lainnya yang ternyata sedang berpesta barang haram.

DECEMBERLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang