Gadis manis bernama Adesca Qotrunnada mempunyai kebiasaan aneh memakan ampas kopi. Dan bukan hanya itu, dia juga senang sekali membubuhkan kecap di setiap makanannya. Namun semua itu tidak membuat Harsya Haryaka sahabatnya terganggu dengan keanehann...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bersembunyilah dari masa lalu. Tapi kamu tidak bisa bersembunyi dari kenyataan setelahnya....
Happy Reading |||
Naomi berjalan ke meja nomor 17, dimana Nuha dan yang lainnya berada. Dengan polosnya Naomi tersenyum menghampiri mereka.
"Kak Nuha," Sapa Naomi antusias. Nuha yang kaget lantas menoleh, dia tidak menyangka kalau akan bertemu Naomi di sini.
Mahesa dan Laela, merekapun hanya diam memperhatikan. Sedang Wandha langsung menatap sinis.
"Naomi ada disini juga, sama siapa?" tanya Nuha.
Belum sempat Naomi membuka mulutnya, Wandha langsung menyahut. Apalagi kalau bukan penasaran dengan bocah yang menurutnya tidak di undang dan juga Naomi yang terlihat sok akrab dengan Nuha.
"Kamu siapa?" tanya Wandha tanpa basa-basi. Gaya bicaranya pun terkesan angkuh. Bagi siapa saja yang pertama kali berjumpa dengan Wandha akan memberikan kesan yang tidak baik.
"Kenalin Kak, aku Naomi." Naomi menyodorkan tangan kanannya untuk berjabat.
Wandha menyambutnya dengan ragu-ragu. Nuha yang memperhatikan berani bertaruh kalau Wandha tidak mau bersalaman dengan orang siapapun itu kalau menurutnya bukan selevel. Tapi untuk kali ini terpaksa Wandha lakukan karena dia sedang bersama Laela dan Mahesa.
"Kok bisa kenal Nuha?" Wandha melepaskan tangan Naomi.
"Tidak perlu sedetail itu juga nanyanya," sahut Nuha skeptis, "Dia adiknya teman gue." sambung Nuha memberikan jawaban. Wandha yang mendengar ucapan Nuha sedikit kesal. Tapi sudah biasa. Mungkin untuk saat ini sebisa mungkin Wandha harus menjaga sikapnya di hadapan Nenek dan Ayah Nuha. Cukup darahnya Naik untuk waiters tadi. Tidak untuk bocah kecil itu.
"Sama siapa kesini?" tanya Nuha kembali.
Naomi tersenyum, lalu beberapa detik melirik ke arah Mahesa dan Laela yang sedang menikmati hidangannya. Ingin Naomi menyapa tapi canggung, karena Nuha belum mengenalkannya.
"Sama Kak Nada," jawab Naomi sembari menunjuk ke arah dimana Nada sedang duduk.
Nada sengaja menundukkan kepalanya. Fokus dengan steaknya. Dipikirannya saat ini, Nada harus secepat mungkin menghabiskan makanannya dan segera pergi dari tempat ini.
Nuha yang melihat Nada langsung mengulum senyum. Senang rasanya melihat gadis yang disuka ada di sini, padahal beberapa menit yang lalu Nuha sedang memikirkannya. Dan sekarang seolah waktu telah mengabulkannya.
"Kak Nada!" suara Naomi memanggil, tapi Nada pura-pura tidak mendengarnya.
"Bodoh amat gue nggak denger. Lo bener-bener nyari gara-gara sama si Wandha Mi, dan lo Nyoba bawa-bawa nama gue pasti." omel Nada dalam hati.