39. Laut dan Alasannya

631 55 24
                                    

Sebelum baca
follow dulu iskha_cmd
Vote coment
Kritik dan saran
Biar iskha semangat
nulisnya...

____________________________________
Now playing
••••
Winter Flower
Younha
(Feat RM of Bts)

____________________________________Now playing••••Winter FlowerYounha(Feat RM of Bts)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuhan menyiptakan sesuatu di dunia ini pasti ada alasannya. Bahkan makhluk yang paling kecil sekalipun pasti ada alasannya. Kadang ada yang perlu manusia ketahui, tapi ada juga yang tidak perlu diketahui dan biar menjadi rahasia Tuhan saja...

Typo harap lapor!
Play lagu di atas biar ngena...


Happy Reading
|||

"Tapi...." jawab Nada ragu.

"Nggak ada tapi-tapian, buruan naik!"

Nada menganggut lalu dia mengitari mobil, membuka pintu dan segera masuk.

Mungkin ini saatnya Nada harus menjelaskan semuanya kepada Nuha. Bukan maksud dirinya menggantungkan jawaban. Sungguh. Nada tidak ada niatan untuk mempermainkan perasaan Nuha.

Hanya saja waktu itu, malam dimana Nuha menyatakan perasaanya, Nada begitu kaget. Tidak pernah terlintas sama sekali kalau ternyata Nuha menyukainya.

Awalnya Nada tidak langsung memberikan jawaban karena Nada tidak tahu bagaimana cara menolaknya tanpa membuat Nuha tersinggung. Tapi kenyataannya sama saja. Jawaban cepat atau lambat, yang namanya di tolak pastilah akan menyakitkan. Dan untuk saat ini, yang lebih rumit lagi yaitu hubungan Harsya dan Nuha yang ternyata saudara. Semakin sulit saja. Entahlah, mungkin akan bertambah dua kali sakit Nuha setelah ini, karena Nada lebih memilih adik tirinya.

Nada menarik napas sedalam yang dia bisa, lalu menghembuskannya. Berharap irama jantungnya kembali normal.

Jangan ditanya bagaimana perasaannya saat ini. Sebentar lagi mungkin dia akan menjadi orang yang paling jahat karena telah mematahkan hati seseorang.

"Ehem," Nada berdeham, tiba-tiba saja tenggorokanya gatal. Lebih tepatnya Nada tidak tahu bagaimana cara mengawali obrolan dengan Nuha. Sungguh terasa canggung. Tidak seperti biasanya.

"Kakak kesini...." Nada dibuat terkesiap oleh Nuha. Lantas dia pun menghentikan perkataannya. Tubuh Nuha mendekat ke arahnya. Wajah mereka saling bersisian satu sama lain. Nada bisa melihat jelas paras Nuha yang seolah tidak berjarak itu.

"Kebiasaan, sering lupa pakai selt belt." ujar Nuha sembari menarik sabuk pengaman dan mengaitkannya sampai berbunyi klik.

"Heh, Iya..." Nada gelagapan.

DECEMBERLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang