20. Terabaikan

730 57 4
                                    

NOW PLAYING
•••
You Are My World
by
Yoon Mi Rae

NOW PLAYING•••You Are My WorldbyYoon Mi Rae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sengaja aku menyepi. Sengaja aku tak bertegur sapa denganmu, karena aku ingin menunggumu mencariku.


Decemberly

Happy Reading
|||

Harsya memarkirkan motornya di selasar rumahnya. Matanya mencuri pandang ke sebuah rumah yang tepat berada di depannya. Terlihat motor berwarna merah yang ditengarai adalah milik Firman.

Benar saja, Firman keluar menampakkan batang hidungnya. Bergegas Harsya mendekati Firman yang sibuk merapikan rambutnya di depan spion motornya.

Tepukan tangan Harsya yang jatuh tepat di pundak Firman berhasil membuatnya terperanjat kaget.

"Eh. Ketan setan enak," ceracau Firman.

"Minta di tabok juga tuh mulut latah," Harsya mencak-mencak.

"Bang Harsya tolong, kalau manggil itu mbok ya lembut sedikit," manja Firman

"Lo itu lelembut, ngapain juga di lembutin."

"Wuihhh, pinter ya sekarang Bang Harsya kalau ngebully temen sendiri," dengus Firman

"Bacot lo kadal, Buruan!"

"Iya, iya ini gue buruan pergi, sabar napa lo." Firman meraih helm dan memakainya.

"Lah, mau kemana lo?" Harsya malah bertanya aneh

"Pulang lah katanya di suruh cepetan." Firman menyerit heran.

Harsya menepuk dahinya sendiri , "Buruan itu maksudnya, buruan kasih tahu gue Nada bilang apa ke lo tadi."

"Oh kepo, ngomong donk. Ngomong gitu aja pake belibet." Firman mencopot kembali helmnya dan kemudian mencantelkannya di spion sebelah kanan.

"Serah lo Fir, serah!" Harsya tidak sabar

"Ok," Firman manggut-manggut

Hening sesaat. Harsya sudah mulai emosi menghadapi bercandaan Firman yang menyebalkan itu.

"Cepet ngomong Fir, gagu lo ya. Ishhhh bener-bener lo ya," dengus Harsya memijat pangkal hidungnya.

"Sengaja bercanda. Biar lo penasaran." gelak tawa dari mulut Firman memekakan telinga Harsya.

Harsya sudah mulai lelah dengan rasa keingintahuannya yang tidak dapat dia dapatkan dari kadal buntung yang ada di hadapannya. Terasa membuang-buang tenaga saja.

Harsya rasa, Nada hanya perlu waktu sejenak untuk menenangkan diri. Dan saat kepala Nada sudah dingin, Harsya ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Nada dan Chilla.

DECEMBERLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang