Jenis rasa sakit yang terburuk adalah saat dirimu mencoba tersenyum hanya untuk menghentikan air mata yang jatuh karena dia tidak bisa membalas sebuah rasa darimu itu.
Archilla Putri
Happy Reading Genk
Archilla kehilangan keseimbangan tubuhnya. Dipegang kepalanya sendiri dengan tangannya. "Arrrrggghhh" dia mengerang kesakitan akibat bola yang mendarat dengan keras mengenai kepalanya.
"Duh.. Kenapa kunang-kunang banyak banget, muter-muter lagi." Archilla meracau tidak jelas. Dan "duuughhh" Archilla jatuh di deretan kursi dan menimpa seorang anak yang tadi duduk di sebelahnya.
Nada segera meloncat ke barisan kursi di depannya, Nada tidak peduli, karena tidak mungkin dia harus memutar terlebih dahulu dari ujung ke ujung untuk berada di barisan kursi dimana Archilla pingsan.
"Chil, bangun! Lo nggak apa-apa kan?" Nada menggoyang-goyangkan bahu Archilla berharap dia dapat merespon. Sedangkan Erizka menatap Archilla dengan wajah masam, dia masih dalam keadaan berdiri, dan menekuk kedua tangannya di dada.
"Cih, drama!" Dengus Erizka.
"Riz! Udah lah lo apa-apaan sih, pingsan ini. Lo masih aja mau ngajakin berantem? Bocah banget!" Nada sedikit meninggikan suaranya, Rizkapun tahu kalau Nada sedang serius.
"Iya iya maaf, habisnya tu bocah kalau ngomong suka seenaknya ke gue sama lo." ucap Erizka memberikan alasan kalau dia kurang begitu suka dengan gaya bicaranya Archilla yang selalu berhasil membuat dirinya naik darah.
Nada menepuk-nepuk pelan pipi kanan Archilla, siapa tahu dia membuka matanya. Tapi ternyata tidak berhasil.
Tahu-tahu sudah ada Harsya yang berada di samping Nada. Dari lapangan Harsya sebetulnya tidak begitu jelas siapa orang yang terkena bola yang di sepak oleh Rendra ke arah penonton dan tanpa sengaja mengenai Archilla. Harsya pikir yang terkena bola adalah Qotrunnada, karena Firman bilang kalau dia melihat Rizka yang sedang berdiri di ke arah kerumunan, Harsya khawatir kalau yang sedang pingsan adalah Nada.
"Kirain lo Nad yang kena bola." Nafas Harsya masih terengah-engah dan wajahnya basah dengan keringat.
"Bukan Har, nggak penting siapa yang kena bola, yang paling penting cepat kita tolongin Chilla." Nada panik
Ada dua anggota PMR yang datang, mereka meminta Harsya untuk menggendong Archilla.
Tanpa menunggu, Harsya melingkarkan tangan Archilla ke lehernya dan dengan aba-aba satu dua tiga dia berhasil membopongnya.
Harsya langsung membawa Archilla menuju ruangan UKS. Nada berusaha menyamakan langkah kaki Harsya yang terburu di sebelahnya, tangan Nada membawa ponsel Chilla yang tadi terjatuh. Ada perasaan cemburu ketika Nada melihat kepala Chilla bersandar di dada Harsya yang bidang itu, namun sesegara mungkin Nada mendinginkan prasangka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DECEMBERLY
Fiksi RemajaGadis manis bernama Adesca Qotrunnada mempunyai kebiasaan aneh memakan ampas kopi. Dan bukan hanya itu, dia juga senang sekali membubuhkan kecap di setiap makanannya. Namun semua itu tidak membuat Harsya Haryaka sahabatnya terganggu dengan keanehann...