41. Cemburu

597 48 35
                                    

Sebelum baca
follow dulu iskha_cmd
Vote coment
Kritik dan saran
Biar iskha semangat
nulisnya...

____________________________________
Now playing
••••
Ku kira Kau Rumah
By
Amigdala

____________________________________Now playing••••Ku kira Kau RumahByAmigdala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuhan itu penuh kejutan ya. Tuhan itu penyimpan rahasia yang sempurna. Ajaib. Beberapa jam yang lalu Tuhan membuat lengkungan bibir kita tertarik ke atas, lalu beberapa jam setelahnya Tuhan merubah lengkungan bibir itu tertarik ke bawah, melawan arah....


Typo harap lapor!

Happy Reading
••••

"Brengsek! Kalau mau mesum lihat-lihat tempat donk. Ini rumah sakit." ucap Nuha sarkastik.

Kalimat yang Nuha ucapkan itu membuat Harsya risih. Pasalnya Harsya tahu, dia tidak melakukan hal memalukan seperti itu.

"Tegang banget lo pada. Santai donk! Sorry ya kalau gue masuk main nyelonong aja." Nuha tersenyum sumir. Kedua tangannya di masukkan ke dalam saku celananya. Tubuhnya yang tinggi memberikan kesan arogan ketika berjalan.

Archilla menatap Nuha dengan tatapan tidak suka. Aneh saja, bagaimana Nuha datang tiba-tiba dan berkata seperti itu.
"Bagus deh, kalau sadar nggak sopan." Tidak mau kalah, Archilla balas mencibir Nuha.

"Udah Chill!" Harsya menyuruh Archilla berhenti berbicara. Lantas kini pandangannya fokus ke Nuha.
"Apa yang lo lihat nggak seperti yang lo kira Nu."

"Bukan urusan gue juga sih lo ada hubungan apa sama dia," tunjuk Nuha kepada Archilla, "yang lo harus tahu Nada kabur pas lihat kalian."

Betapa tidak percayanya Harsya ketika mengetahui bahwa Nada tadi sempat melihat dirinya di peluk Archilla. Sebegitu salah pahamkah Nada sampai dia memilih pergi tanpa ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Berbanding terbalik dengan Archilla yang sangat senang mendengar cerita Nuha. Setidaknya sedikit kesalahpahaman bisa merenggangkan hubungan antara Harsya dan Nada. Di saat seperti inilah Archilla akan menggunakan kesempatan itu untuk lebih dekat dengan Harsya.

"Serius, yang lo bilang Nu?"

"Iya." singkat Nuha membalas.

Harsya mengambil ponsel yang ada di atas nakas lalu mendial nomor milik gadisnya. Tidak di angkat. Oke, lalu Harsya mencoba lagi, dan lagi sampi beberapa kali tapi hasilnya tetaplah sama. Nada tak kunjung menjawabnya.

"Nggak di angkat." kata Harsya dengan ekspresi kecewa.

"Jelas lah. Lagian lo nya pake peluk-pelukan segala. Nggak ngerti aja sih gue, padahal Nada udah bela-belain datang kesini." sindir Nuha, "Dan lo, gue heran deh kenapa lo itu hobi banget meluk pacar orang." Nuha menunjuk Archilla dengan dagunya yang sengaja di angkat.

DECEMBERLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang