22. Diam

744 58 15
                                    

NOW PLAYING
•••
Ini kembali
By
Fikry

Kekuatan cinta yang sebenarnya, hidup dan menghidupkan, segar dan menyegarkan, serta kuat dan menguatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kekuatan cinta yang sebenarnya, hidup dan menghidupkan, segar dan menyegarkan, serta kuat dan menguatkan.

|||
Happy Reading

Harsya menyibak selimut, merapikan tempat tidurnya dan berjalan malas menuju ke kamar mandi.

Selesai mandi dan memakai seragam kebanggaan SMA 1 PERSADA, Harsya berada di depan kaca melihat pantulan dirinya sendiri.

Tidak perlu waktu lama baginya untuk bersiap. Harsya cuma butuh pomade dan sedikit merapikan rambut dengan ujung jari-jarinya dan selesai. Wajah tampan dengan rahang yang tegas dan lesung pipi yang nampak ketika dia tersenyum kini siap menjalani aktifitas.

Pagi ini di rumah hanya ada Harsya dan Naomi saja. Di meja makan tidak ada sarapan special seperti biasa yang disiapkan oleh Arina.

Saat turun ke bawah Harsya sudah mendapati Naomi di meja makan dengan sepiring mie goreng yang tercium dari baunya saja sudah terasa sangat lezat.

"Tunggu! kamu masak dek?" tanya Harsya menyerit heran.

"Mana mungkin Naomi yang masak Mas, nggak sempet, kalau sempet pun pasti rasanya nggak seenak ini." jawaban dari Naomi dengan suara polosnya.

Harsya melihat satu porsi lagi berada di atas meja. Saat menghidu aromanya, Harsya semakin ingin melahapnya. Perpaduan mie goreng yang di campur dengan sayuran, sosis, telur dan udang terasa sangat pas di lidah, apalagi mie goreng merupakan makanan kesukaan Harsya.

Sesuap dua suap beraturan masuk ke mulut Harsya. Begitu juga halnya dengan Naomi. Tadinya Harsya berniat ingin mengajak Naomi untuk sarapan di luar, berhubung ada mie goreng jadi tidak usah.

"Tadinya gue mau ngajak lo beli bubur ayam Dek."

"Nggak mau bubur ayam," sahutan Naomi penuh penolakan.

"Iya gue tahu lo maunya makan mie goreng. Bay the way ini enak banget Dek. Lo beli dimana?"

"Siapa yang beli?"

"Ini." Harsya menunjuk mie goreng di depannya.

"Nggak beli Mas, ini tuh Kak Nada yang ngasih."

Naomi masih sibuk dengan mie gorengnya. Namun tidak dengan Harsya. Dirinya kaget mengetahui kalau makanan yang telah dia makan sedari tadi merupakan pemberian dari Nada.

"Apa lo bilang? Nada?" Hampir saja Harsya tersedak.

"Iya Mas," Naomi mengangguk.

"Kenapa nggak bilang dari tadi kalau ini dari Nada."

"Lah, emang Mas Harsya nanya gitu sama Naomi, nggak kan?"

"Ya, nggak sih." Harsya meletekkan sendok dan garpunya, tiba-tiba saja perutnya terasa kenyang.

DECEMBERLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang