45. Selisih Paham

506 32 19
                                    

Sebelum baca
Follow dulu iskha_cmd
Vote coment, kritik & saran
selalu di tunggu. Biar iskha semangat nulisnya. Emmuachhh...

Typo benerin please.

Sambil baca, seperti biasa play music di atas ya guys.

Dan jangan lupa buat baca cerita Iskha di flamedia judulnya RAHASIA CANTIK

_______________________________

Now playing
••••
Percaya Aku
By; Chintya Gabriella

•••

Senang iya sedih iya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senang iya sedih iya. Senang karena kamu baik-baik saja dan sedih karena kesalah pahaman kamu terhadapku semakin menjauh...

••••

Nada menatap nanar kepergian Harsya yang tidak mengindahkan panggilannya. Sempat terbersit kekhawatiran kalau mungkin saja Harsya benar-benar membencinya.

"Jangan masukin ke hati sayang." Arina mencoba menyamankan hati Nada yang sedang kecewa. Suasana menguap begitu saja.

"Mau di bantu nggak Mi?" teriak Nuha. Tidak ada salahnya mencairkan suasana. Beberapa kali dia juga mencuri lihat ke arah Arina. Ah, Nuha ingin mengaduh kepadanya. Bertanya kenapa Arina mengkhianati Mahesa, Ayahnya.

"Dengan senang hati kalau Kak Nuha mau bantu." mata Naomi berbinar. Akhirnya dia mendapatkan bala bantuan. Ganteng, tapi sayangnya mereka sedarah.

Nuha cengengesan, "bantu do'a maksudnya Mi."

"Nyebelin kak Nuha ih!"

"Iya sini di bantu," Nuha mengambil ahli tas besar yang berada di tangan Naomi.

Nuha sibuk membantu Naomi dan Surya, sedang Nada sibuk dengan pikirannya. Dia merutuki dirinya sendiri. Harusnya dia tidak meminta tolong kepada Nuha, menghubinginya dan minta diantar. Harusnya tadi dia naik taxi atau ojek online saja. Bukankah itu mudah dan lebih baik.

Pasti sekarang Harsya sedang berpikiran yang tidak-tidak mengenai dirinya dan juga Nuha. Belum selesai soal photo sialan dari Archilla, kini tanpa sadar Nada malah memperkeruh keadaan.


***

Malam jatuh semakin larut. Nada menyibak selimut dan masuk kedalamnya. Matanya memanas ketika sedang melihat dua tutup botol mineral di tangannya.

"Sorry."

Entah kepada siapa Nada berbicara. Kepada tutup botol bergambar wajah Harsya. Atau kepada hatinya yang sedang mendung.

DECEMBERLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang