36. Everything will be ok

595 54 23
                                    

Sebelum baca
Follow dulu iskha_cmd
Voment dan krisan
selalu iskha tunggu
•••

NOW PLAYING
•••
Tiga pagi
By; Fletch

Dan banyak lagi andai kata yang akhirnya hanya berujung sebuah tanda tanya...

~~~

Happy Reading
|||

Mahesa dengan kasarnya membanting pintu mobil. Tidak peduli kalau rusak, toh nanti dia bisa membelinya lagi. Dia bekerja banting tulang pagi bertemu pagi, bisa berada di pencapaian seperti ini tidak lain hanya untuk masa depan anak laki-laki satu-satunya yaitu Nuha Mahesa Akhmad.

Kejadian di restoran steak membuatnya sangat marah. Naomi yang tiba-tiba datang memperkenalkan diri seolah telah membangunkan ingatan masa lalunya yang lama sudah tertidur, bahkan Mahesa telah menganggapnya mati dan menguburnya dalam-dalam.

Mahesa merasa kalau selama ini sudah di bohongi oleh Nuha. Kecewa rasanya. Dulu dia di khianati mantan istrinya, dan sekarang oleh anaknya sendiri.

"Sudahlah, kita bisa bicarakan ini nanti." Ujar Laela yang melihat anaknya melampiaskan emosinya kepada benda-benda mati yang berada disekitarnya.

"Tidak bisa seperti ini Bu, dari Nuha kecil aku berharap dia tidak akan bertemu lagi dengan Arina. Tapi ternyata, ibu bisa lihat kan, Arina nekad menemui Nuha." ucap Mahesa menggebu-nggebu.

Laela membuang nafas kasarnya, "Bukan Arina yang menemui Nuha."

"Maksud ibu apa? Nuha yang menemui Arina?" tanya Mahesa bingung.

"Kamu masih ingat tempo hari saat Nuha kecelakaan. Kamu tahu siapa yang sudah menolongnya?"

Mahesa menggeleng. Dia memperhatikan ucapan Laela dengan seksama. Menunggu kelanjutan kata apa yang akan dia dengar.

"Yang menolong Nuha itu Harsya, dia itu anak Arina dan Surya." terang Laela.

Laki-laki paruh baya itu sama sekali tidak menyangka kalau Nuha sudah berinteraksi dengan ibu dan adik-adik tirinya tanpa sepengetahuannya.

Bertahun-tahun Mahesa sengaja membangun benteng untuk memisahkan ibu dan anak itu. Tapi ternyata, sang waktu jualah yang berhasil meruntuhkannya.

Mahesa salah jika mengira sang waktulah yang tidak mendukungnya. Bukan itu. Pertemuan Nuha dan Arina terjadi karena mereka mempunyai sebuah ikatan kasih tak kasat mata yang di dukung oleh semesta.

Mahesa masih ingat ketika Nuha menangis meminta bertemu dengan ibunya. Pada saat itu Mahesa begitu emosi. Bukan marah kepada Nuha kecil yang merengek menanyakan tentang ibunya, tapi marah kepada dirinya sendiri yang gagal menjadi seorang suami dan mempertahankan keluarga kecilnya.

DECEMBERLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang