06. Memandangnya Pergi

3.5K 363 27
                                    

Now Playing || Aku dan Perasaan Ini - Repvblik 🎼

Sasha dan ketiga temannya tengah duduk berjejer di kursi kantin, menonton live action anime yang belum sempat mereka tonton sampai habis semalam karena ketiduran.

"Ihh, kasian banget, ya, cowoknya ditinggal mati sama ceweknya," lirih Ghea meraih satu lembar tisu, lalu mengelap air mata yang baru saja jatuh di pipi.

"Mana mereka baru saling jatuh cinta, lagi." Nadin ikut-ikutan mengambil tisu.

Sasha mengangguk, bersamaan dengan tangannya yang merebut tisu dari tangan Nadin, lalu ia gunakan untuk mengelap air matanya. "Padahal mah, kalo datang untuk pergi mending gak usah datang aja sekalian."

"Lo lagi curhat ya, Sha?" tebak Nadin tepat sasaran.

"Tau aja lo, Nad," jawab Sasha.

"Kalian lagi pada nonton apa, sih? Sampe nangis-nangis gitu. Cengeng banget," cibir Farah yang baru kembali dari toilet. Ia menyempil di antara Sasha dan Nadin untuk melihat film yang sedang diputar di ponsel Sasha.

Beberapa menit berlalu. Film yang yang mereka tonton pun akhirnya selesai. Keempat gadis itu menegakkan badan, lalu menghela napas panjang.

"Walaupun sad ending, setidaknya dengan kehadiran si cewek membuat semangat si cowok untuk main piano tumbuh lagi," ujar Sasha berpendapat. Ia mematikan ponselnya, kemudian dimasukkannya ponsel itu ke dalam saku.

"Sumpah, ini adalah film yang paling bisa bikin Farah nangis setelah sekian banyak film yang Farah tonton." Farah meraih selembar tisu untuk mengelap air mata juga ingusnya.

Nadin memutar bola mata. "Haelah. Lo nontonin anak kucing ketabrak aja sampe nangis semaleman, Far. Pake bilang ini film yang pertama kali bikin lo nangis lagi." Nadin mencibir, lalu menyeruput es teh manis miliknya.

"Tadi aja ngatain kita cengeng, terus lo yang nangis sampe keluar ingus apa dong namanya?" sindir Ghea sembari mengunyah batagornya.

Farah nyengir lebar. "Hehe, iya maap-maap."

"Kalo bukan Kento Yamakazi yang main, gue ogah banget nonton film yang sad ending kayak gini," ujar Nadin.

Gadis itu memang paling anti nonton film yang sad ending, terkecuali jika artis favorite-nya yang main di film itu.

"Ada lagi gak J-drama yang gak kalah bikin baper selain ini?" tanya Ghea kepada Sasha.

Sasha mengangguk antusias. "Ada dong. Di antaranya kayak Let Me Eat Your Pancreas, Koizora, Anohana, Orange, Peach Girl, dan masih banyak lagi. Nanti, kalo misalnya lo minta rekomendasi film atau anime, sama gue aja, Ghe."

"Manteplah, Sha. Nanti kita nobar lagi di laptopnya Nadin," timpal Farah bersemangat.

"Asal nobarnya jangan malem-malem. Ntar ketiduran lagi kayak kemaren. Bangun-bangun mata pada belekkan, apalagi si Farah, udah belekkan, ileran lagi." Nadin tertawa ngakak begitu mengingat kejadian tadi pagi.

Teman-temannya ikut tertawa, kecuali Farah yang mencebik kesal.

"Siapa juga yang ileran! Nadin kali tuh. Pake fitnah Farah segala!" sanggah Farah tidak terima.

Sasha untuk KaisarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang