Now Playing || Peterpan - Ada Apa Denganmu🎼
🕊️
Di satu waktu kamu membuat rasa bahagiaku melambung tinggi. Namun, di satu waktu kamu juga menjatuhkanku ke dalam jurang penuh luka.
—Sasha Almeera.
***
Sasha mengetuk-ngetuk pintu rumah Kaisar berulang kali. "Assalamu'alaikum, Kaisar! Permisi! Ekskyusmi! Punten!"
Derap langkah kaki dari dalam terdengar semakin jelas di telinga Sasha. Itu pasti Kaisar. Sasha tersenyum, lalu menyisir rambut beserta poninya dengan sela-sela jari. Kali saja rambutnya berantakan gitu.
Karena di mana pun dan kapan pun Sasha berada, Sasha harus selalu tampil sempurna di depan Kaisar.
Namun, saat pintu terbuka, bukannya Kaisar yang Sasha lihat, melainkan seorang wanita paruh baya yang menatap Sasha dengan tatapan penuh binar.
"Masha Allah, Neng Sasha, ya?" tanya wanita itu. Senyumnya mengembang sempurna.
"Lho, Bi Inem? Ya Allah, Bi ... Bibi pindah ke Jakarta juga?" tanya Sasha tak kalah antusias.
"Iya, Neng. Kasian den Kaisar gak ada yang jagain. Om sama tantenya den Kaisar 'kan tinggalnya misah, gak di rumah ini."
"Om sama tante?" Sasha mengulang perkataan Bi Inem dengan nada bingung. Bi Inem mengangguk, lalu mengajak Sasha untuk duduk di sofa yang ada di ruang tengah rumah Kaisar.
"Tunggu di sini dulu, ya? Biar Bibi buatin minum."
"Eh? Nggak usah, Bi," tolak Sasha seraya tersenyum.
"Yeeh ... gapapa kali, Neng. Sebentar, ya." Bi Inem lantas melenggang pergi ke dapur, sementara Sasha mengamati sekelilingnya.
Untung aja tadi waktu di sekolah Elang mau ngasih alamat rumah Kaisar ke gue, batin Sasha seraya cengengesan.
Tak lama, Bi Inem pun kembali dengan membawa nampan dan segelas teh manis di tangannya. Bi Inem menyimpan gelas itu di atas meja, lalu segera mengambil duduk di sebelah Sasha.
"Neng Sasha, apa kabarnya? Makin geulis aja si Eneng, aduuh."
Sasha tersenyum. "Alhamdulillah, baik, Bi. Bi Inem juga makin cantik aja nih, hehe. Bi Inem apa kabar?"
"Alhamdulillah, Bibi juga baik, Neng. Ahh, si Eneng mah suka ngabodor. Masa udah tua gini dibilang cantik?"
"Ihh, aku serius, Bi," ujar Sasha terkekeh pelan. "Oh, ya, penghuni rumah ini pada kemana ya, Bi? Kok gak pada keliatan?" tanya Sasha penasaran.
"Waktu pulang sekolah tadi, den Kaisar langsung keluar sama temen-temennya. Katanya mau nongkrong di warung abah Udin. Masih sekitaran sini, kok."
"Kira-kira lama gak, Bi, Kaisar pulangnya?"
"Emm ... gak tentu sih, Neng. Kadang sore, kadang malem, terus kadang sampai gak pulang. Den Kaisar sering nginep di rumah temennya, Neng."
"Ohh, gitu, ya?" Sasha manggut-manggut mengerti.
"Ngomong-ngomong, Neng Sasha juga pindah ke Jakarta, ya?"
"Iya, Bi. Kebetulan rumah keluarga papah aku ada di Jakarta."
"Bagus atuh. Jadi, den Kaisar gak perlu repot-repot jemput Neng Sasha ke Bandung kalau mau malam mingguan."
Sasha mengusap lehernya seraya tersenyum canggung. "Aku sama Kaisar udah putus, Bi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasha untuk Kaisar
Teen Fiction❝Untukmu, yang menyimpan banyak rahasia.❞ *** Sasha Almeera Resta, gadis gigih dan periang yang kini menetap di SMA Rajawali. Misi Sasha adalah mengungkap rahasia yang selalu ditutupi mantan kekasihnya. Termasuk mencari tahu alasan yang membuat ia b...