46. Harapan

583 47 16
                                    

Now Playing || Amin Paling Serius - Sal Priadi & Nadin Amizah🎼🎶

"Far, Sasha ada di dalem gak?" tanya Kaisar kepada Farah. Farah yang hendak masuk kelas seusai membuang sampah makanannya pun menoleh.

"Eh, Kaisar? Enggak ada. Sasha belum balik dari kantin deh kayaknya," jawab Farah. Ia melongok sejenak ke dalam kelas, lalu mengangguk yakin. "Gak ada."

"Kalian tadi gak bareng emang?"

"Bareng, cuma pas baliknya Sasha nyuruh Farah sama Nadin ke kelas duluan. Gak tau deh mau ngapain."

"Oh."

"Kenapa gak Kaisar chat aja?"

"Dia gak bales."

"Lagi gak megang hape kali."

"Kalo gitu gue susul aja."

"Eh, itu Sasha!"

Kaisar refleks menengok ke arah tunjuk Farah. Raut wajahnya berubah begitu netranya menangkap sosok Sasha yang tengah berjalan berdampingan dengan Aidan. Keduanya tampak asyik mengobrol hingga tidak menyadari keberadaan Kaisar yang berdiri tak jauh di depan mereka.

Hela napas panjang keluar. Kaisar mengusap-usap belakang lehernya kesal. Sampai jarak mereka semakin dekat, Aidan yang pertama kali bersitatap dengan Kaisar pun tampak terkejut. Apalagi melihat raut Kaisar yang tampak datar, tetapi tatapannya jelas menyiratkan ketidaksukaan.

Satu hal yang dirasakan Aidan sekarang ... merinding!

"Kaisar? Kok kamu di sini?" Sasha yang baru menyadari keberadaan Kaisar pun buru-buru menghampiri lelaki itu.

"Abis dari mana?" Kaisar bertanya balik.

"Aku abis dari kantin. Beli minuman sama permen."

Tatapan Kaisar kemudian beralih kepada Aidan. "Lo?"

"Gue juga!" sahut Aidan cepat. "Gue mau ketemu Farah, Sar. Jadi sekalian bareng deh ama Sasha ke sini."

"Farah?" Farah menunjuk dirinya sendiri. "Aidan mau ketemu Farah? Ada apa?"

"Itu ... gini, Far-"

"WOY!" Seseorang tiba-tiba saja menggebrak pintu, membuat Aidan beserta yang lain terlonjak kaget. Kepala Nadin kemudian menyembul. Dengan begitu tidak anggun ia terbahak menyaksikan komuk lawak teman-temannya. "Halo brader-braderkuh!"

"Sialan lo, Nad!" kesal Aidan mengelus-elus dada.

"Tau tuh. Ngagetin aja!" ngegas Farah.

"Ada apa ini rame-rame? Ngegosip gak ngajak gue," ujar Nadin.

"Udah paling bener lo diem di dalem aja, Nad," sahut Sasha tak kalah kesal. Sebenarnya di antara yang lain, Sashalah yang paling dibuat terkejut karena ulah Nadin. Bagaimana tidak? Ia berdiri tepat di samping pintu. Minuman yang dipegangnya pun tadi hampir terjatuh. Untung saja ia mampu menangkapnya.

"Ohh. Bukan ngegosip ternyata."

"Emang bukan!"

Farah memutar bola mata. "Aidan ada perlu apa sama Farah?" tanyanya lagi kepada Aidan. Mendengar itu Nadin tampak melotot.

"Wah, gilaaa. Lo naksir Farah sekarang, Dan?"

"Ck. Apa sih, Nadin."

Aidan menggeleng cepat. "Buk-"

"Mending lo sekarang jujur sama kita, Dan!"

"BUKAN WOY!" sanggah Aidan ngegas. "Gue disuruh ngasih ini buat Farah." Ia lantas menunjukkan plastik hitam yang dipegangnya. Plastik berisi roti cokelat dan susu kotak dengan rasa serupa itu kemudian diberikan kepada Farah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sasha untuk KaisarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang