Now Playing || Berdua Lebih Baik - Acha Septriasa🎼
Senyum Elang emang bikin candu wkwk.
***
Saat ini Elang berada di rumah Nadin. Mereka tengah menonton televisi berdua di ruang tengah. Tak lupa berbagai camilan dan dua gelas sirup rasa jeruk tersaji di hadapan keduanya.
Nadin berdecak karena Elang ikut menyomot kacang di toples yang ia pangku. Padahal Elang juga memangku makanan serupa. Ketika Nadin hendak meminum sirupnya, Elang malah mengambil gelas Nadin.
Hal itu sontak memancing kekesalan Nadin. Ia memukul bahu Elang hingga membuat Elang mengaduh kemudian tersenyum tanpa dosa.
“Lo tuh nyebelin banget, sih! Lo 'kan punya makanan sama minuman sendiri!” semprot Nadin. Elang lantas menyimpan gelas di tangannya ke meja.
“Duh, lucunya kalo lagi ngambek gini. Jadi pengen ngarungin,” balas Elang menjawel pipi Nadin gemas. Nadin berusaha melepaskan jawelan Elang dengan memukul-mukul tangan cowok itu.
“Elang, sakit!”
“Bodo.”
“Tangan lo gue gigit nih!” ancam Nadin menarik tangan kiri Elang ke depan mulut. Seketika itu Elang melepaskan jawelannya. Ia juga menarik tangan kirinya yang tengah Nadin pegang.
Nadin terus mendumel sambil mengelus-elus pipi, sementara Elang hanya mendengkus geli melihat itu. Merasa masih belum puas menjahili Nadin, Elang kembali melancarkan aksinya dengan menarik rambut Nadin.
“ELAAAANG!” pekik Nadin histeris. Emosinya sudah memuncak. Ia segera membalas perlakuan Elang dengan cara mencubit pinggang cowok itu bertubi-tubi.
Elang bergerak-gerak kesakitan. Nadin pun menghentikan cubitannya setelah Elang meminta ampun. Elang tertawa, kemudian menyandarkan kepalanya pada pundak Nadin.
Jantung Nadin sontak berdegup kencang. Nadin pun bingung, padahal Elang sudah sering sedekat ini dengannya. Namun, entah kenapa Nadin tetap tak bisa mengontrol degup jantungnya.
“Lang,” panggil Nadin.
“Hm?”
“Tipe cewek lo kayak gimana aja, sih?”
“Tipe cewek gue?” Elang mengubah posisinya menjadi menghadap Nadin. Ia menyimpan toples di pahanya ke meja lalu menatap Nadin sambil memangku wajah. Tatapannya nampak dalam. “Yang baik, perhatian, selalu ada buat gue ... agak tomboy, galak juga.”
Nadin mulai gugup. Entah mengapa ia merasa tipe cewek yang disebutkan Elang barusan mengarah pada dirinya. Ah, tapi Nadin tidak boleh gede rasa dulu. Bisa jadi bukan ia, 'kan?
“Cantik?”
“Bagi gue itu bonus," ucap Elang kemudian mengambil kacang di toples yang dipangku Nadin dan memakannya. “Emang kenapa nanya tipe cewek gue? Jangan-jangan–”
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasha untuk Kaisar
Teen Fiction❝Untukmu, yang menyimpan banyak rahasia.❞ *** Sasha Almeera Resta, gadis gigih dan periang yang kini menetap di SMA Rajawali. Misi Sasha adalah mengungkap rahasia yang selalu ditutupi mantan kekasihnya. Termasuk mencari tahu alasan yang membuat ia b...