KIM

1.6K 127 9
                                    

"hei Koo aku masih tidak menyangka kalau dia seorang namja dewasa ku kira dia bocah sekolah menengah dan wajahnya cantik ya seperti yeoja".

"Hee'emm" yang dia ajak bicara hanya bedehem ria.
' kenapa dia bisa secantik itu padahal dia seorang namja' Junhoe heart.

Plakk!
'Akkhh..'

"Kkkk-- kau memikirkan apa bongsor?!"

"Hahaha tidak ada". Jawab Junhoe yang masih saja menahan senyum.






~
Pagi ini Jinhwan merasa masih kurang baik suhu badannya masih sedikit hangat dan badannya masih terasa nyeri terutama di bagian perutnya. Dia akan menyiapkan susu untuk sarapan dan menelpon ke kantor untuk meminta izin bukankah baik jika dia beristirahat dulu beberapa hari.

"Dimana ponselku ya Tuhan". Monolog Jinhwan pada dirinya sendiri.

Tok.. Tok..Tok..
Dugdugdug! "Heii buka pintunya".

"Yakk sabarlah sebentar".

Clekk..

"Ini! Handphone mu sangat mengganggu tidurku! Dia tak henti hentinya berbunyi".
Junhoe tiba tiba menyodorkan ponsel tepat di depan wajah Jinhwan sampai sampai si pemilik wajah memundurkan dirinya terkejud.
Tapi sungguh dia lebih terkejut melihat wajah tetangganya yang bareface rambut acak acakan seperti singa kolor hitam pendek dannnn--- abs yang menyembul di balik kaos putih tipisnya. 'tangkap aku Jun aku ingin pingsan lagi' .

"Ahh iya aku sedang mencarinya terimakasih banyak Hyung". Ucap Jinhwan sambil meraih ponselnya.

"Hhmm". Junhoe langsung berbalik tapi tunggu Junhoe memutar badannya kembali. "Kim". Jinhwan yang masih di depan pintu langsung mengangkat alisnya.
"Kau sudah makan?" Jinhwan langsung menggelengkan kepalanya pelan.
"Yakk kenapa belum? Kau ini benar benar ingin menyiksa dirimu sendiri rupanya!".

"T tidak Hyung a akuu hanya belum sempat, ya iya belum sempat , tapi aku sudah minum susu".

"Ikut aku kita makan bersama". Junhoe dengan cepat menarik tangan Jinhwan sembari menutup pintu, dan membawa Jinhwan ke kamarnya.

"Kau duduk disitu aku akan mandi dan memesan makanan". Jinhwan menggangguk, melihat Junhoe sudah masuk kamar mandi Jihnwan bangun dari duduknya berkeliling melihat seisi ruangan, ' dia tampan sekali'.

Dari sekian figura yang Jinhwan lihat dia sangat terpukau dengan penampilan Junhoe saat di foto. Jinhwan rasa Junhoe sangat cocok bila menjadi model. Jinhwan menyudahi pandangannya pada foto foto manusia tampan itu. Beralih pada rak piagam yang ada di pojok ruangan. tunggu apa Jinhwan tidak salah baca? "Best male model 2018" jadi Junhoe benar benar seorang model.

Beberapa saat kemudian seseorang keluar dari kamar dengan kaos hitam celana pendek hitam aroma maskulin yang sangat menyerbak tatanan rambut yang belum rapih dan masih sedikit basah. Sungguh Jinhwan seperti di tampar oleh ketampanan pria di hadapannya. Untung tidak mimisan.

"Apa makanannya sudah datang?" Seketika Suara Junhoe merusak hayalan Jinhwan.
Jinhwan mengangguk "kita hanya berdua kenapa pesan sebanyak ini Hyung ".

"Makanku banyak, dan kau juga harus makan yang banyak". Ucap Junhoe sambil membuka beberapa kotak makanan yang dipesannya.
Jinhwan tersenyum menyadari betapa perhatiannya Junhoe "terimakasih Hyung".
"Iya. Ayo cepat makan nanti dingin".







~
"Lee apa kau lihat Kim Jinhwan?"

"Baru hari ini Kim Jihnwan meliburkan diri pak karena sedang sakit".

"Sakit--  oke baiklah lanjutkan pekerjaanmu".

"Anak ini mengapa tidak mengangkat telponnya apa sakitnya parah?".

Beberapa menit kemudian.

"Hallo Jinan kau baik baik saja? Kenapa tidak berolahraga? Kenapa bisa sakit? Sakit apa? Apa aku perlu kesana?".

'Hyung~ bagaimana aku menjawabnya?, Intinya aku sudah baik baik saja sekarang ada temanku yang membantu' suara Jinhwan dari sebrang sana.

"Kalau gtu sore ini aku akan kesana".

'tid--'

Tut..Tut..Tut.. telpon yang dimatikan secara sepihak.

~
Junhoe room

'dasar Kim Hanbin keras kepala' batin Jinhwan.

"Kenapa?" Tanya Junhoe yang baru selesai membersihkan sisa makanan.

"Tidak Hyung" Jinhwan menggelengkan kepalanya sangat gemas sumpah Junhoe di buat gila oleh tingkahnya.

"Kim, tidak usah panggil aku dengan sebutan Hyung panggil aku June saja,ya". Pinta Junhoe pada Jinhwan makan dihadapannya.

"Tapi kau kan tua kkk--". Junhoe memicingkan matanya menatap Jinhwan sangat sinis. Jinhwan hanya tertawa terbahak bahak hingga 'UHUKKH..HHUK..'
ckk ckk-- Junhoe menertawai Jinhwan yang tengah tersedak.

"Kualat kau kkk-- ini minum pelan pelan". Junhoe smbil mengusap usap punggung Jinhwan. 

"Ahh hahh.. Jun~kau nyaris membunuhku"

"Mwo? Tidak ada, yang ada kau mencoba bunuh diri". Keduanya tertawa terbahak bahak.

Mereka bercerita sepanjang hari, seperti orang yang sudah mengenal sangat lama mereka begtu akrab padahal baru bertemu kemarin. Sampai Suara ponsel Jinhwan "mengganggu" menurut Junhoe .

'Jinan aku sudah di basement aku takut kau tidur dan tidak membukakan aku pintu'.

"Ah ya baiklah akanku tunggu".

Pipp.

"Junn~ aku harus kembali Hyung ku datang". Sambil bangun dari duduknya Jinhwan menuju Junhoe yang sedang mengambil makanan ringan.

"Kau memiliki kakak?".

"Ah tidak dia hanya kakak dadakan sepertimu tapi dia sangat spesial, lain kali akan ku ceritakan tentangnya, bay Junn----". Junhoe hanya tersenyum miris mendengarnya. Dan sedikit berpura pura melambaikan tangan.

'spesial? Apa mungkin kekasihnya?'.




TBC.

KOOKIM~[JUNHWAN] -- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang