💞 - 19

850 59 6
                                    

Setuju tidak jika aku mempercepat alur cerita? Atau biar aja jadi cerita panjang?
Kalo bikin banyak konflik gimana? Apa lebih suka yg fun romance gitu?

Aku beri yang rada panjangan biar ena,

maaf jika ada penyusunan kata yang kurang baik.




































































💜

Junhoe sedang merapikan diri, malam ini dia akan pergi, meski awalnya jinhwan merengek karena akan ditinggal akhirnya junhoe berhasil membujuknya dengan perjanjian pukul berapa pun Junhoe selesai pertemuan itu harus langsung pulang.

Bukan Jinhwan manja atau tidak mengerti pekerjaan Junhoe hanya saja dia masih belum terbiasa untuk tinggal di rumah Junhoe apa lagi harus ditinggal sendiri,

"Aku akan langsung pulang jika selesai tapi Ingat jangan menungguku, aku sudah membawa kunci tidurlah dikamar ku kunci pintunya".

Yang di ajak bicara hanya cemberut tidak menggubris ucapan orang di hadapannya.

"Jinan-ah jangan seperti ini, aku tidak lama----- kalau begitu aku tidak jadi pergi".
Junhoe berjalan kembali menuju tangga.

"Iya iyaa pergi sana cepat pulang, aku takut sendiri".
Akhirnya jinhwan membuka suara meski Junhoe mendengarnya tidak tega.

"Aku janji sayang, kunci pintu, jangan bukakan siapapun pintu selain aku".
Ucapan Junhoe sambil mengusap rambut jinhwan. Dan di balas dengan anggukan oleh jinhwan.

Chu..

Junhoe pun pergi menggunakan taxi karena mobilnya masih dia tinggal di tempat show kemarin saat dia bertengkar dengan Hanbin. Mungkin setelah urusannya selesai akan dia sempatkan untuk mengambilnya sebentar.





































































--
Junhoe baru saja sampai di depan restoran tempatnya akan bertemu dengan seseorang. Dia melangkah masuk dengan santai mendapat ke seluruh sudut ruang dengan sedikit bergumam.

' semuanya masih terlihat sama bu'

Saat sedang berjalan untuk lebih memasuki restoran seorang pramusaji menyapanya dengan sopan,

"Tuan Koo selamat datang, anda sudah ditunggu di tempat biasanya".

Junhoe hanya tersenyum dan seraya menganggukkan kepalanya dan mengikuti arah jalan pramusaji tersebut.

Sreeettt...

Pramusaji tadi membuka sebuah pintu geser dengan tulisan VIP Room disana.

"Silakan Tuan jika butuh sesuatu bisa tekan bel disana".

"......."

Pintu kembali tertutup, kini Junhoe hanya berdua dengan seorang pria lain yang saat ini masih sibuk dengan ponselnya dan Junhoe tetap berdiri disana di dekat pintu.

"Apa aku diundang kesini hanya untuk melihatmu menelpon seseorang?".
Sarkas Junhoe membuat orang di hadapannya mendongak dan mematikan panggilannya di ponsel.

"Maaf, aku terlalu fokus. Duduk lah".

"Aku tidak memiliki banyak waktu,katakan lah apa yang ingin dikatakan".

KOOKIM~[JUNHWAN] -- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang