😪 - 38

478 54 57
                                    




















Disebuah rumah yang tidak terlalu besar namun tidak kecil juga seorang dengan tubuh kekar sedang berbincang dengan orang lain melalui telpon, ini masih pukul 07 dan ini sangat pagi untuknya yang terbiasa bangun siang. Bahkan kekasihnya yang biasa bangun pagi kini belum terbangun.

Ya itu Junhoe dan dia sengaja tidak membangunkan jinhwan karena semalam jinhwan tidur tidak terlalu nyenyak dia sering sekali terkejut dan menangis dalam tidurnya, hingga Junhoe terus mengusapinya, Junhoe juga sudah bertanya apa yang telah terjadi dan jinhwan menceritakannya se-detail mungkin dari awal kejadian.

.
.

Kini Junhoe sedang berada diruang tamu dia sedang bermain game ponselnya, dia begitu fokus hingga tidak menyadari kedatangan jinhwan yang langsung duduk di sofa, Junhoe sendiri duduk dilantai dan bersandar pada sofa.

Jinhwan mengusap pipi Junhoe membuat Junhoe mengalihkan pandangannya dari game ke wajah jinhwan, Junhoe meletakkan ponselnya dan meletakkan kepalanya pada paha jinhwan.

"Sudah bangun". Ucap Junhoe sambil ngedusel pada paha jinhwan. Jinhwan mengangguk meski sebenarnya Junhoe tidak melihatnya.

"Mau makan apa?". Kini jinhwan yang bertanya pada junhoe, Junhoe mengangkat kepalanya dan bergeleng. Jinhwan mengerutkan alis bingung kini dia berpindah posisi turun ke lantai duduk sejajar dengan Junhoe. Tenang saja disana sudah ada karpet lembutnya jadi gak kedinginan.

"Kenapa? Gak mau makan?".

"Emm.. aku udah---'.

Tokk!..tokk!..tokk!..

Jinhwan tersentak hingga tubuhnya berjimprak kaget, dia langsung memeluk lengan Junhoe sangat kuat dan bergetar, nafasnya terdengar cepat. Junhoe pun jadi ikut terkejut karena jinhwan.

"Hey sayang, itu pasti kurir makanan, aku tadi pesan makan".

Jinhwan menggelengkan kepalanya sambil terus memeluk lengan Junhoe. Bahkan matanya sudah hampir menangis dan wajahnya sangat merah.

Junhoe membalas pelukan jinhwan lalu dia berusaha berdiri sambil memeluk jinhwan. Junhoe berhasil berdiri dengan jinhwan masih diperlukannya karena otomatis jinhwan juga ikut berdiri. Tubuh kecil jinhwan dia angkat dan langsung di gendongnya.

Bagaimanapun Junhoe harus membuka pintu tidak enak jika terlalu lama, jinhwan menyembunyikan wajahnya pada leher Junhoe dia benar benar bergetar ketakutan.

Junhoe membuka pintu dan benar saja itu makanan pesanan Junhoe. Jinhwan pun terlihat lebih tenang saat mengetahui itu benar kurir makanan.

.
.

Setelah melewati beberapa ketegangan pagi akhirnya jinhwan lebih tenang dan mau duduk kembali disofa.

' kenapa jadi seperti ini?' -- batin Junhoe.

"Tadi aku sudah menelpon Appa, dia bilang sudah mengerahkan pengawalnya untuk menyelidiki kejadian kemarin, siang nanti juga akan ada petugas kesini untuk memasang cctv baru karena ternyata cctv lama rusak".

Jinhwan tidak menjawab dia hanya menganggukkan kepalanya. Junhoe yang posisinya di bawah dan jinhwan di sofa. Memandang jinhwan begitu sendu, pandangan jinhwan tampak kosong, tapi bibirnya pura pura tersenyum saat Junhoe melihatnya.

Menghindari ketegangan dan stres pada jinhwan akhirnya junhoe berusaha membahas hal lainnya.

"Kau mau makan kapan?". Tanya Junhoe sambil meraih ponselnya. Dia menekan ikon game favoritnya.

KOOKIM~[JUNHWAN] -- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang