⚡ - 28

529 55 50
                                    



























Jinhwan sudah tidak bisa banyak berkata lagi, dia tidak tahu harus merasa senang atau sedih, apa lagi saat ini dia sedang di taxi menuju pulang. Setelah melewati perdebatan dengan Junhoe akhirnya jinhwan mengalah dan pulang sendiri menggunakan taxi.

Sore itu setelah pemeriksaan Junhoe tampak membisu tak banyak hal yang di ucapkannya bahkan dia tidak membahas mengenai kehamilan jinhwan. Dia hanya menyuruh jinhwan pulang menggunakan taxi yang berbeda dengannya. Junhoe beralasan akan kembali ke hotel untuk mengambil barang dan mobilnya. Serta mengembalikan baju sponsor yang di kenakannya. Jinhwan sempat menolak dan membantah karena jinhwan anggap dia bisa ikut Junhoe terlebih dulu, namun tetap saja banyak alasan yang di lontarkan Junhoe.
Junhoe pun memberhentikan taxi dan memaksa jinhwan untuk masuk lalu memberi alamat pada supir taxi, hingga akhirnya taxi berjalan menjauh .

Jinhwan menangis tidak memperdulikan pengemudi taxi yang sedang menatapnya melalu kaca. Dia berpikir bahwa Junhoe akan membencinya ditambah lagi jinhwan baru mengingat jika dia belum mengucapkan apapun mengenai keberhasilan Junhoe.
.
.
.
.
.
Junhoe baru saja sampai di hotel dia menemui tim yang masih sibuk mengabadikan keberhasilan mereka.

"Junhoe!". Seru seseorang sambil berlari menghampiri Junhoe dari arah panggung.
"Bagaimana Jinhwan? Dimana dia?" Ucapnya begitu khawatir.

"Dia baik baik saja hanya sakit kepala karena terlalu lelah, emm.. Bin, soal tadi aku minta maaf aku tersulut emosi tanpa tahu apa yang terjadi". Ucap Junhoe sambil memegang lengan Hanbin.

"Tidak masalah Jun, jika aku menjadi dirimu juga aku akan melakukan hal yang sama".
Junhoe mengangguk dan tersenyum .

"Yun!" Teriak Junhoe sambil melambaikan tangan. "Bin, aku pergi dulu ya". Lanjut Junhoe sambil menepuk punggung Hanbin dan berlalu menghampiri yunhyeong.
Habib memandangi kepergian Junhoe yang langsung menarik tangan yunhyeong untuk pergi ke lain tempat.

"Ishh.. ada apa? Eh gimana Jinhwan? Dia gapapa kan?". Ucap yunhyeong pada junhoe yang mengajaknya ke toilet.

"Aku ingin mengatakan sesuatu mengenai kondisi jinhwan". Junhoe sambil melihat ke sekeliling memastikan tidak ada orang lain disana.

"Ada apa? Apa sakitnya serius?". Bawel Yun.

Junhoe menggelengkan kepalanya.
"Jinhwan hamil".

"APA" / "APA". Yunhyeong terkejut bersamaan dengan suara seseorang dari luar.

"HYUNG KAU TIDAK BOHONGKAN KALAU JINANI HAMIL?!".

"YAKK.. Donghyukie tolong pelankan suaramu, dan sejak kapan kau disana?".

"Ahh maaf maaf, baru saja saat aku melihat Hyung menarik Yun Hyung kesini". Ucap Donghyuk sambil mengusap tengkuknya.

"Jun, apa benar?" Ucap yunhyeong.
Junhoe mengangguk pasrah.
"Lalu kenapa? Bukannya seharusnya kau senang mengumumkan pada tim sebagi hadiah keberhasilanmu?".

"Aku bingung harus senang atau sedih Yun". Yunhyeong mengerutkan alisnya bingung sedangkan Donghyuk hanya memperhatikan para Hyung yang sedang berbicara.
"Dia bukan mengandung anakku".
Final Junhoe membuat kedua orang di hadapannya terkejut.

"Ma maksudmu apa?!".

"Usia kandungannya sudah 2bulan sedangkan aku menjalin hubungan belum ada 2bulan".

"Apa maksud Hyung jinani hamil anak Hanbin Hyung? Karena sebelum tinggal bersamamu jinani tinggal dengan Hanbin hyung " Ucap Donghyuk .

"Aku belum tahu pasti tapi yang jelas itu bukan anakku". Junhoe.

KOOKIM~[JUNHWAN] -- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang