😚 - 16

691 60 11
                                    

Monmaaptypo










































💜

'Eughh.. sshh argghhh..'

Junhoe merasakan seluruh tubuhnya seperti hancur.
Jinhwan yang menyadari pergerakan Junhoe dengan segera mengangkat kepalanya bangun dan menyentuh tangan Junhoe untuk merasakan suhu tubuhnya.

Jinhwan tidak tidur semalaman dia sangat khawatir dengan kondisi Junhoe takut sesuatu terjadi jika dia tertidur, Junhoe sendiri tidur tidak nyenyak dia selalu merintih kesakitan jinhwan sempat membangunkannya untuk meminum obat baru setelah itu Junhoe sedikit tenang.

Waktu sudah menunjukan pukul 06 pagi jinhwan baru tertidur setengah jam lalu namun pergerakan Junhoe membuatnya ikut terbangun.

"Jangan banyak bergerak itu akan semakin sakit".

"Kau tidur disini?"

"Hmm, maaf aku tidak bisa memindahkanmu kekamar".

"Iya tidak apa, tapi kenapa kau dilantai Jinana, tidak di sofa lainnya, kau baru pulih"
Jinhwan tidur di bawah sofa yang Junhoe tiduri dia menggeser sedikit meja yang ada disana dan duduk bersandaran sofa semalaman.

".........--akan aku ambilkan minum"

Tanpa menanggapi ucapan Junhoe dia jalan begitu saja menuju dapur dan mengambil satu gelas air hangat untuk Junhoe. Junhoe yang ucapannya tidak mendapat respon hanya bisa mecebikan mulut dan memandang jinhwan malas.

Jinhwan datang dengan airnya namun langsung ditaruhnya kemeja saat dia melihat Junhoe yang sedang kesulitan untuk bangun.

"Tidak usah bangun jika masih sakit".

"Lalu bagaimana aku minum saat berbaring?".

"Pelan pelan saja seperti malam tadi".

"Bisa?".

"Eh? Apa kau minum obat dalam keadaan tidak sadar?".

"Entah".
Junhoe yang kini sudah terduduk dengan bantuan jinhwan.
Jinhwan hanya menggeleng gelengkan kepalanya sambil mengambil air yang tadi dia bawa untuk diberi Junhoe.





Jinhwan terus memperhatikan Junhoe Yang sedang minum, masih dengan kemeja yang sama hanya kali ini semua kancingnya telah terbuka jadi jinhwan bisa dengan jelas melihat memar di dada dan perut Junhoe. memandangnya sedih dia sangat ingin bertanya hanya saja menurutnya waktunya belum tepat.

Junhoe yang sadar sedang di perhatikan akhirnya menyudahi minumnya dan memberi kode tangan pada jinhwan agar duduk disampingnya. Jinhwan mengerti dan langsung menghampiri Junhoe untuk duduk bersama. Mereka duduk bersama, jinhwan mengambil gelas yang ada ditangan Junhoe lalu dengan tiba tiba Junhoe merangkulnya dan membawa jinhwan bersandar pada bahu kirinya.

Jinhwan kikuk merasakan kulit Junhoe yang bertemu dengan kulitnya juga,dia bisa mendengar detak jantung Junhoe yang tenang tapi mengapa jantungnya sendiri berdebar sangat kencang.
mulut jinhwan terbuka, matanya mengerjap, tangan kanannya dibuat untuk memegang gelas tangan kirinya tiba tiba tanpa sadar mengarah pada dada Junhoe. Jinhwan makin tercengang. Junhoe? Perlahan tersenyum dan melirik kebawah.

"Maaf ya, harusnya kau pulang dan banyak beristirahat, bahkan kau belum tahu dimana kama---- '
Jinhwan tidak memperdulikan ucapan Junhoe Dia sedang menikmati sesuatu hingga memejamkan matanya.










-----Aakhh.."




Jinhwan tersentak kaget dan bangun dari sandarannya, wajahnya merah dan langsung di tundukan. Tak sengaja dia memegang bagian yang sakit dan sedikit meremasnya gemas.

KOOKIM~[JUNHWAN] -- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang